Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya memacu produksi pangan demi memastikan keamanan stok. Dia mengatakan upaya ini mulai membuahkan hasil jika merujuk kondisi produksi pada 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan potensi produksi padi 2021 mencapai 55,27 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan 1,14 persen dibandingkan 2020.
"Kementerian Pertanian mengupayakan tiada hari tanpa panen dan tanam di berbagai titik di Indonesia. Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, hal ini merupakan upaya kita dalam memastikan ketersediaan bahan pangan, menjaga stabilitas harga dan meningkatkan kesejahteraan petani," kata Syahrul dalam acara puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-41 di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/10/21).
Syahrul mengeklaim peringatan HPS di tengah pandemi diwarnai dengan berlanjutnya keberhasilan Indonesia dalam menjaga ketahanan pangannya. Hal ini terlihat dari kinerja sektor pertanian pada kuartal II/2021 yang tumbuh 16,24 persen q-to-q.
"Kita bersyukur hari ini kita peringati hari pangan sedunia, sebagai negara keempat terbesar di dunia dengan 270 penduduk, tidak pernah mendengar ada orang yang mati karena kelaparan," kata dia.
Dia juga mengemukakan kinerja positif ekspor produk pertanian sepanjang pandemi. Selama Januari-Desember 2020, nilai ekspor produk pertanian mencapai Rp451,8 triliun dan meningkat 15,79 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 sebesar Rp390,2 triliun.
Peningkatan ekspor berlanjut memasuki periode Januari-September 2021, di mana ekspor pertanian mencapai Rp450 triliun dan tumbuh 45,36 persen dibandingkan periode yang sama 2020. Tahun lalu, nilai ekspor pada kurun Januari sampai September mencapai Rp309,58 triliun.
"Pertanian Indonesia dengan alam yang baik ini hanya akan menghasilkan jika kita mau bekerja, mengakselerasi dan membangun budaya pertanian yang agresif, konsepsi dengan research dan teknologi yang maju," lanjutnya.
Meski demikian, Syahrul tidak memungkiri bahwa sektor pertanian akan menghadapi sejumlah tantangan ke depan. FAO melaporkan setidaknya ada 4 tantangan yang akan dihadapi dunia, yaitu pangan, energi, air, dan infrastruktur.
"Besok tantangan kita sangat besar sehingga antisipasi harus kita lakukan sedini mungkin. Hadirkan pertanian dalam pikiran dalam hidup kita. Pertanian itu lapangan kerja. Kita tanamkan untuk generasi muda bahwa bertani itu hebat, menjadi petani itu pasti keren," kata dia.