Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Facebook Reid Hoffman Kecewa Soal Kontroversi Konten Berbahaya

Reid Hoffman menilai Facebook seharusnya lebih proaktif dalam menangani masalah yang ditemukan pada riset yang dilakukannya sendiri.
Logo Facebook di Nasdaq/ Bisnis
Logo Facebook di Nasdaq/ Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Facebook Inc., telah kehilangan kepercayaan dari orang-orang dan tidak mengacuhkan laporan sumber yang mengatakan raksasa media sosial ini hanya berorientasi profit ketimbang keamanan.

Hal ini diungkapkan oleh investor awal pendirian Facebook, Reid Hoffman saat wawancara dengan Bloomberg Television.

"Saya kecewa," katanya Hoffman. Facebook seharusnya lebih proaktif dalam menangani masalah yang ditemukan pada riset yang dilakukannya sendiri.

"Facebook sudah bagus melakukan riset tersebut. [Namun] ketika Anda menemukan sesuatu yang berbahaya, apa yang akan Anda lakukan?," tambah Hoffman.

Hoffman, yang merupakan mitra di perusahaan modal ventura Greylock Partners dan salah satu pendiri LinkedIn, mengatakan dia belum berbicara dengan Zuckerberg tetapi telah menawarkan bantuannya dalam menghadapi krisis ini.

Untuk mendapatkan kembali kepercayaan, Facebook harus menerapkan transparansi ekstra. "Mereka harus maju dan berkata, 'Lihat, ini dasbor kami, ini metrik kami, inilah cara kami mencoba mengerjakan ini dan melakukan sesuatu," tuturnya.

Facebook terlibat dalam kontroversi setelah mantan karyawannya, Frances Haugen, membagikan ribuan halaman hasil riset dan dokumen internal. Dia mengatakan perusahaan mengabaikan temuan yang memperlihatkan adanya dampak buruk pada kerusakan kesehatan mental yang disebabkan oleh Instagram pada gadis remaja.

Pada bulan lalu, Wall Street Journal menerbitkan sejumlah artikel terkait hal itu. Haugen juga telah berbicara di depan Komite Perdagangan Senat AS pada 5 Oktober.

Dia mengutuk Facebook karena tidak memprioritaskan kesehatan penggunanya. Namun, pendiri dari CEO Facebook Mark Zuckerberg membantah hal tersebut dan mengatakan hal itu tidak benar.

Menurut Hoffman, produk Facebook cukup edukatif, tetapi perusahaan harus berinvestasi lebih jauh lagi untuk melindungi anak-anak.

Facebook tahu jika produknya akditif dan meracuni anak-anak. Mereka mementingkan profit lebih dari bahaya yang menyerang anak-anak dan keluarga," kata Senator Demokrat Richard Blumenthal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper