Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan siap dalam memasok gas alam di tengah krisis listrik di benua itu.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (13/10/2021), Rusia sebagai suplier gas terbesar bagi Eropa telah siap untuk melakukan berdiskusi jika ada langkah tambahan untuk menstabilkan pasar di kawasan.
Namun, Putin juga mengungkapkan kritik adanya kekurangan yang sistematis dalam sistem energi di Eropa. Dia juga menyalahkan adanya peralihan ketikan ada masalah terjadi dalam sektor energi.
Rusia telah meningkatkan pengapalan gas ke Eropa sebesar 15 persen dalam 9 bulan pertama pada tahun ini.
"Jika kami diminta untuk menambah lebih banyak lagi, kami siap. Kami akan menambah sebanyak yang diminta oleh mitra kami. Tidak ada satupun yang akan ditolak, tidak ada satupun," tegas Putin.
Harga gas patokan di Eropa naik sebanyak 8,9 persen menjadi 93,35 euro per megawatt-hours pada Rabu.
Baca Juga
Sementara itu, BUMN gas Rusia, Gazprom PJSC tengah memenuhi kontrak pesanan jangka panjang menjadi salah satu penyebab rendahnya persediaan gas di kasawan tersebut menipis.
Menurutnya, bergantung pada kontrak jangka pendek untuk memenuhi pasokan gas adalah sebuah kesalahan.
"Pasar gas Eropa tidak terlihat seimbang dan terprediksi dengan baik. [Di Rusia] permasalahan seperti itu benar-benar tidak dapat dibayangkan," ujar Putin.
Produksi Gazprom bulan lalu adalah yang tertinggi sepanjang satu dekade terakhir, tetapi ekspor ke pasar penting di luar negeri menjadi yang terendah setidaknya sejak September 2016, berdasarkan data dan perhitungan historis yang dikumpulkan oleh Bloomberg dan Interfax.
"“Rusia sepenuhnya memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada mitra kami, termasuk di Eropa, dan memastikan pasokan gas terjamin dan tidak terputus,” kata Putin.
Proyek pipa baru termasuk saluran gas Nord Stream 2 yang kontroversial akan memastikan stabilitas dan prediktabilitas pasokan gas dalam volume yang dibutuhkan oleh negara Eropa untuk beberapa tahun mendatang.