Bisnis.com, JAKARTA - Tekanan inflasi diperkirakan meningkat pada November 2021 dan Februari 2022 didorong oleh kenaikan harga bahan baku.
Berdasarkan Survei Penjualan Eceran, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) pada November 2021 dan Februari 2022 masing-masing diperkirakan mencapai 124,8 dan 138,7, lebih tinggi dibandingkan 123,0 dan 134,2 pada periode sebelumnya.
“Dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada November 2021 dan Februari 2022 diperkirakan meningkat,” tulis BI dalam laporannya, Senin (11/10/2021).
Responden memperkirakan tekanan inflasi pada periode tersebut akan dipengaruhi oleh harga bahan baku yang meningkat sejak Juli 2021.
Adapun, BI memperkirakan tingkat inflasi pada Oktober 2021 akan tetap terkendali, yaitu mencapai 0,05 persen secara bulanan.
Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Oktober 2021 secara tahun kalender adalah sebesar 0,85 persen (year-to-date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,59 persen (year-on-year/yoy).
Baca Juga
Pendorong utama inflasi Oktober 2021 hingga minggu pertama yaitu komoditas cabai merah, minyak goreng, rokok kretek filter dan angkutan udara.
Sementara, beberapa komoditas mengalami deflasi, di antaranya tomat dan telur ayam ras, serta daging ayam ras, bayam, kangkung, sawi hijau dan emas perhiasan.