Bisnis.com, JAKARTA – Platform manajemen kendaraan TransTRACK.ID menawarkan solusi telematika all in one untuk membantu industri logistik mengoptimalkan operasional kendaraannya dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data telemetri real-time.
CEO dan Co-founder TransTRACK.ID Anggia Meisesari mengatakan bahwa data telemetri yang dimaksud meliputi geolokasi, tingkat bahan bakar, jarak tempuh, dan peringatan untuk pemeliharaan kendaraan.
“Dengan memanfaatkan data akurat, para manajer armada dan pengemudi sekarang memungkinkan untuk membuat keputusan berdasarkan informasi untuk merampingkan sistem manajemen inventaris, pengiriman, dan proses pemeliharaan,” katanya, Kamis (7/10/2021).
Dia menyebut, saat ini terdapat lebih dari 62 juta kendaraan komersial di Indonesia, tetapi hanya 2 persen yang terhubung ke Fleet Management System (FMS).
Tanpa FMS, kata dia, manajer kendaraan akan mengalami keterbatasan pengawasan terhadap unit kendaraannya, dan bisa berujung kepada berbagai masalah.
Masalah yang terjadi, lanjutnya, biasanya adalah meningkatnya biaya pemeliharaan dan bahan bakar, pengiriman layanan yang buruk, kemungkinan terjadinya pencurian, penyalahgunaan kendaraan, serta kecelakaan yang sering terjadi.
Baca Juga
Anggia juga mengklaim perangkat lunak tersebut dapat dengan mudah diintegrasikan dengan lebih dari 1.000 perangkat GPS yang ada untuk mendapatkan data kinerja dan perilaku para pengemudi kendaraan.
“Selain itu, TransTRACK.ID juga menawarkan manfaat tambahan berupa jaminan keselamatan bagi para pengemudi dengan menyediakan perlindungan asuransi kepada pelanggannya,” imbuh dia.
Dia menjelaskan, perusahaan yang didirikan pada 2019 itu telah mencapai pertumbuhan yang signifikan dalam mendukung kinerja ribuan kendaraan di Indonesia.
Dengan TransTRACK.ID, pemilik kendaraan bisa mencatatkan 25 persen penurunan pengeluaran biaya bahan bakar, dan 20 persen peningkatan pemanfaatan kendaraan, serta memungkinkan penghematan hingga jutaan rupiah per bulan.
“Misi utama kami adalah membuat jalan Indonesia lebih aman dan lebih efisien bagi pelaku bisnis logistik. Kondisi lockdown karena pandemi Covid-19 menyebabkan pengurangan yang signifikan dalam penggunaan armada, yang justru meningkatkan pentingnya pemantauan dan optimalisasi pengendalian setiap perjalanan armada,” jelasnya.
