Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MTI Minta Jalur Kereta Api Dibangun di Ibu Kota Baru

Masyarakat Transportasi Indonesia meminta adanya jalur kereta api di Ibu Kota baru nantinya.
Ilustrasi kereta api
Ilustrasi kereta api

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) meminta pemerintah agar mempertimbangkan pembangunan jalur kereta api di ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Menurut Ketua Bidang Advokasi Kemasyarakatan MTI Djoko Setijowarno, saat ini upaya pemerintah memindahkan ibu kota negara (IKN) itu tidak akan terkendala, apalagi saat ini kondisi pandemi Covid-19 sudah mulai turun.

Namun begitu, dia menyarankan pemindahan tersebut harus diikuti dengan persiapan infrastruktur atau sarana transportasi yang baik seperti pembangunan jalan tol dan jalur kereta api.

"Artinya di sini kalau melihat Balikpapan ke IKN ini jalan raya kurang memadai. Pilihannya ya disiapkan dua, ada jalan tolnya dan jaringan jalan relnya juga," kata Djoko dalam webinar Jelajah KAI 'Peran BUMN Perkeretaapian dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Pariwisata Daerah', Selasa (5/10/2021).

Dia menilai, alternatif tersebut harus dilakukan. Sebab, keberadaan fasilitas itu dapat berdampak positif khususnya bagi masyarakat yang segera ikut pindah ke ibu kota negara baru.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan proses pembangunan ibu kota negara yang baru akan tetap berjalan meskipun saat ini Indonesia masih harus menghadapi pandemi Covid-19.

"Agenda untuk ibu kota baru ini tetap dalam rencana," tegas Jokowi beberapa waktu lalu.

Jokowi menyebutkan untuk saat ini pembangunan ibu kota baru sedang dalam tahap pembangunan infrastrutktur. Menurutnya, untuk membangun ibu kota baru harus didahului dengan adanya infrastruktur agar bisa mempermudah membawa logistik.

Sementara itu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa pembangunan ibu kota negara tidak akan terjadi dalam waktu singkat. Berdasarkan master plan Bappenas, pembangunan ibu kota baru diperkirakan akan memakan waktu 15-20 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper