Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perindo dan Perinus Merger, Proses Holding BUMN Pangan Terus Berjalan

Merger Perinus ke dalam Perindo diharapkan mampu menjadi solusi dari tantangan di sektor perikanan Indonesia.
Sosialisasi PT Perindo dan PT Perinus di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Rabu (29/9/2021).
Sosialisasi PT Perindo dan PT Perinus di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Rabu (29/9/2021).

Bisnis.com, JAKARTA—PT Perikanan Indonesia (Persero) telah menerima penggabungan PT Perikanan Nusantara (Persero). Hal ini sesuai dengan PP No 99 Tahun 2021.

Sesuai dengan paraturan tersebut, Perikanan Indonesia (Perindo) akan mengambil alih dan menanggung seluruh aktiva, pasiva, hak, kewajiban, operasional bisnis dan pekerja Perikanan Nusantara (Perinus) sebagai akibat dari penggabungan yang akan berlaku pada tanggal efektif.  

Tujuan merger dua BUMN ini adalah untuk meningkatkan efiensi, efektivitas dan penetrasi jaringan bisnis perikanan. Selain itu, merger perlu dilakukan guna mendukung ketersediaan, keterjangkauan, inklusivitas dan mutu perikanan.

Direktur Utama PT Rajawali Nusantara (Persero) selaku ketua Holding Pangan Arief Prasetyo Adi berharap Perindo dan Perinus makin dapat menunjukkan taji kekuatannya usai merger. 

Dia mencontohkan Perindo baru saja melakukan ekspor gurita dari Simeulue Aceh ke Jepang dan Perinus mengekspor gurita ke Amerika Serikat. Hasil laut ini adalah tangkapan nelayan Indonesia yang diserap oleh kedua BUMN ini. 

“Dua BUMN perikanan ini memiliki potensi dan aset yang luar biasa. Keduanya dapat berkontribusi positif melalui langkah-langkah ekspornya,” katanya, dikutip dari keterangan resminya, Rabu (29/9/2021).

Arief menjelaskan proses holding pangan sudah memasuki tahapan akhir. Seluruh tahap sudah dipersiapkan dengan baik dan tinggal menunggu eksekusi bisnis.

Direktur Utama Perindo Fatah Setiawan Topobroto mengatakan penggabungan dua BUMN perikanan ini memiliki tujuan yang baik dan arah bisnis yang jelas. Aksi ini diharapkan menjadi kekuatan baru dari satu-satunya BUMN Perikanan di Indonesia yaitu PT Perikanan Indonesia.

Fatah menuturkan sektor bisnis dan lini usaha perseroan tentu bertambah, tidak hanya kuat di lini pelabuhan perikanan dan perdagangan tetapi di lini penangkapan ikan dan budidaya. Konsolidasi bisnis ini sudah direncanakan secara matang pada aksi-aksi premerger. Adapun kekuatan dari dua BUMN perikanan akan disinergikan dari hulu ke hilir.

“PT Perikanan Indonesia optimistis aksi merger dan holding pangan ke depannya mampu meningkatkan kinerja PT Perindo dari sisi penjualan, pemasaran, laba, penyerapan ke nelayan, distribusi produk, hingga ketersediaan produk di pasaran,” jelasnya. 

Fatah menambahkan merger Perinus ke dalam Perindo diharapkan mampu menjadi solusi dari tantangan di sektor perikanan RI. Pasalnya beberapa masalah perikanan masih mendominasi di hulu dan hilir.

Sementara itu, Direktur Utama Perinus Sigit Muhartono menjelaskan tantangan hulu yang kerap dihadapi oleh nelayan dan pembudidaya adalah tekanan harga ikan yang kurang wajar atau murah.

Sementara itu, tambah Sigit, tantangan hilir perikanan yaitu fasilitas perikanan masih terkonsentrasi pada wilayah barat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Padahal sumber daya perikanan yang besar didominasi di wilayah Indonesia bagian timur.

“Tantangan logistik ini yang akan disederhanakan prosesnya agar harga ikan akhir di end user atau konsumen tidak terlalu tinggi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper