Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) meminta peta jalan sektor maritim dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2025–2045.
Luhut Binsar Panjaitan, Menkomarvest, mengatakan bahwa RPJP Nasional 2025–2045 menjadi kesempatan yang baik untuk memasukkan pemikiran jangka Panjang pembangunan sektor kemaritiman.
“Kita harus membuat peta jalan yang jelas, sehingga armada pembangunan kemaritiman dapat sampai ke pelabuhan akhir, dan menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban maritim dunia pada 2045, di mana kita sudah seratus tahun merdeka,” ujarnya, Jumat (24/9/2021).
Sebagai negara maritim, kata dia, Indonesia harus mampu menguasai lautan untuk kejayaan negara dan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, diperlukan kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya kemaritiman yang ada.
Luhut menuturkan, Indonesia juga harus bisa mengelola kelebihannya sebagai negara kepulauan dan bangsa bahari dengan penuh tanggung jawab untuk menyejahterakan rakyat, dan menjadi bagian dalam menopang pembangunan ekonomi nasional.
Dia juga menjelaskan, visi Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia saat membentuk Kabinet Kerja. Pasalnya, secara geografis Indonesia berada di persilangan dua benua dan dua samudra.
“Yang dimaksud Presiden Joko Widodo adalah pengembangan kejayaan Indonesia sebagai negara maritim yang kuat dan bangsa bahari yang unggul, seperti di era nenek moyang kita dan kembali menjadi pusat peradaban maritim dunia,” terangnya.
Dia pun menegaskan bahwa kemaritiman harus menjadi visi Indonesia dan arus utama pembangunan nasional.
“Jadi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional harus mempertimbangkan jati diri Indonesia sebagai negara kepulauan,” imbuhnya.