Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah mengatakan bahwa pemerintah, dalam hal ini Kemenkop UKM telah berupaya mendorong digitalisasi UMKM.
Pasalnya, dia menyampaikan pandemi Covid-19 telah mengakselerasi tingkat adopsi digital, sehingga memaksa UMKM masuk ke ekosistem digital.
Selain program masing-masing kementerian dan BUMN, pemerintah pun menggelar program yang bersifat kolaboratif.
“Ada kolaborasi program digitalisasi UMKM lintas kementerian, lembaga, instansi, dan swasta seperti Kementrian BUMN, Keminfo, Kemenparekraf, Kemendag, dan Kemenkop UKM, berkolaborasi dengan pihak swasta seperti Gojek, Bukalapak, Grab, Facebook, dan Whatsapp,” katanya melalui siaran pers, Kamis (23/9/2021).
Pada kesempatan yang sama, Pengamat Ekonomi CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan bahwa bisnis digital di Indonesia berkembang cukup pesat.
Menurutnya, dari hasil survei CORE Indonesia tidak ketinggalan dari sisi penetrasi internet, mobile phone, dan juga perkembangan unicorn dan decacorn Indonesia.
Baca Juga
“Kalo kita melihat dari sisi ini, kita justru harus berbangga karena perkembangan UMKM digital di Indonesia termasuk yang tercepat, karena itu kita punya target menjadi negara terkemuka dalam konteks ekonomi digital,” jelasnya.
Sementara, Staf Khusus Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ryan Kiryanto mengatakan dengan sinergi dan kolaborasi antar lembaga, dukungan pada UMKM akan semakin baik dan terarah pada era digital saat ini.
Hal ini menyusul hadirnya Keputusan Presiden (Kepres) No. 15/2021, pada 8 September 2021 tentang pembentukan Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diketuai oleh Menko Marinvest, Luhut B Panjaitan.
Dengan Kepres ini, menurutnya setiap lembaga tidak akan lag berjalan sendiri dalam pengembangan UMKM kedepan.
“Kami mengajak semua pihak, baik otoritas, lembaga pemerintahan, pelaku industri keuangan dan seluruh masyarakat luas khususnya UMKM untuk bergerak bersama-sama seirama, untuk mensukseskan program andalan pemerintah yaitu, program Banga Buatan Indonesia. Program ini pada akhirnya adalah stimulan bagi keberlanjutan pelaku UMKM Indonesia,” tuturnya.