Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa dan Indonesia Berkomitmen Jalin Kerja Sama Pemulihan Pasca Pandemi

Uni Eropa akan mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kemudahan berusaha di Tanah Air.
Bendera Uni Eropa/Reuters
Bendera Uni Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Uni Eropa dan Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama di bidang investasi dan mendukung pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Tidak hanya itu, Uni Eropa yang diwakilkan oleh Kamar Dagang dan Bisnis Eropa di Indonesia (EuroCham) dan Kedutaan Besar Uni Eropa turut mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam memperbaiki iklim investasi melalui reformasi struktural.

Ketua EuroCham Julien Steimer menyatakan bahwa pihaknya mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kemudahan berusaha di Tanah Air. Bahkan, Julien menyebut perusahaan-perusahaan asal Uni Eropa yang ada di Indonesia telah berkomitmen untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dan perlindungan masyarakatnya dari pandemi Covid-19.

"Kami lebih dari senang untuk melanjutkan dan membangun dialog dengan pemerintah Indonesia untuk membangun masa depan pascakrisis Indonesia. Kami siap untuk berkontribusi untuk pelaksanaan new normal di Indonesia," tutur Julien pada Dialog Investasi “Pemulihan Ekonomi Pasca-Pandemi; Menarik Investasi melalui Reformasi Struktural”, Selasa (22/9/2021).

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket turut menyampaikan komitmen dan dukungannya terhadap pemerintah Indonesia dalam mereformasi iklim berusaha di dalam negeri.

Vincent mengatakan bahwa UU Cipta Kerja merupakan milestone yang penting bagi Indonesia. Oleh karena itu, Vincent menambahkan bahwa Uni Eropa menyediakan pendampingan (assistance) ekonomi untuk meningkatkan kemampuan bersaing Indonesia.

"Kami punya mekanisme pembiayaan, melalui flagship program yang disebut ARISE Plus Indonesia dengan total dana 15,15 juta euro yang telah berlangsung sejak 2019, dan termasuk area prioritas seperti perdagangan, investasi, dan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19," ujar Vincent.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pun turut mengundang para investor dari Uni Eropa untuk melakukan investasi di Indonesia. Dia memastikan bahwa pemerintah akan membantu untuk kemudahan izin berusaha.

Bahlil menyampaikan bahwa penataan izin dan tata cara berinvestasi, termasuk kemudahannya, telah diatur di UU Cipta Kerja dan implementasinya pada sistem Online Single Submission (OSS) berbasis risiko.

"Karena itu kami berkeyakinan, silahkan teman-teman masuk untuk mengambil bagian dari investasi. Nanti pemerintah akan hadir untuk mengurus izinnya, mengurus insentifnya, bila perlu mengurus tanahnya juga," ucap Bahlil.

Contohnya, dia menawarkan para investor dari Uni Eropa untuk mengikuti jejak Korea Selatan dan China untuk berinvestasi pada proyek baterai mobil listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.

"Kenapa ini saya tawrakan? Karena komponen bahan baku baterai mobil itu terdiri dari 4 yaitu nikel, mangan, kobalt, dan lithium. Di Indonesia, punya 3 bahan baku yaitu nikel, mangan, dan kobalt," timpal Bahlil.

Dia juga mengungkapkan bahwa negara-negara di Eropa telah menjadi beberapa negara terbesar yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Contohnya, pada kuartal I/2021 Swiss masuk 5 (lima) besar negara yang melakukan investasi di Indonesia. Setelah itu, pada kuartal II/2021 Belanda menjadi negara yang melakukan investasi terbesar ke-3 di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper