Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) telah meneken kerja sama pengembangan hilir minyak dan gas bumi dengan ExxonMobil dalam kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan Kementerian Luar Negeri.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa rangkaian kunjungannya ke Houston, Amerika Serikat turut mempertemukan antara Pertamina dan ExxonMobil sebagai salah satu bentuk kerja sama antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendukung BUMN Go-Global.
“Kerja sama ini memiliki arti penting, terutama dalam upaya memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan mendukung pembangunan ketahanan energi nasional,” katanya dalam keterangannya kepada media, Minggu (19/9/2021).
Retno menambahkan, kerja sama ExxonMobil dengan Pertamina diharapkan dapat mendorong hilirisasi dan pemanfaatan teknologi pemrosesan untuk meningkatkan produksi, kilang, dan petrokimia, serta memperluas akses pasar produk turunan migas yang bernilai tambah.
Dalam pertemuan itu juga turut dibahas peluang kerja sama penurunan emisi dan transisi energi Indonesia melalui teknologi hijau, seperti carbon capture dan upaya dekarbonisasi lainnya. Pembahasan tersebut akan dilanjutkan saat menghadiri pertemuan COP 26 di Glasgow November 2021 mendatang.
“Tentunya kami berharap MoU antara Pertamina dan ExxonMobil ini dapat segera diimplementasikan,” ucapnya.
Sebelumnya, pada Mei lalu Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menemui ExxonMobil menjajaki teknologi carbon capture utilization & storage (CCUS) untuk mengurangi emisi karbon di proyek gasifikasi batu bara dan meningkatkan produksi hulu migas melalui CO2 enhanced oil and gas recovery.