Bisnis.com, JAKARTA – Pemanfaatan listrik sebagai rekayasa sinar matahari di malam hari berhasil meningkatkan hasil panen petani buah naga di Lhokseumawe, Aceh, hingga 2,5 kali lipat.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh Abdul Mukhlis mengatakan bahwa rekayasa sinar sinar matahari dengan listrik dilakukan melalui program electrifying agriculture. Hasilnya, petani buah naga di Lhokseumawe bisa mendapatkan hasil panen sebanyak 500 kilogram.
“Ini merupakan program bantuan untuk petani buah naga Bang Tani Jaya, dan juga merupakan pemanfaatan teknologi electrifying agriculture untuk meningkatkan produktivitas pertanian khusus buah naga,” katanya melalui keterangan resmi, Sabtu (11/9/2021).
Muhammad Yani, salah seorang petani buah naga yang memanfaatkan electrifying agriculture, mengatakan bahwa rekayasa sinar matahari dilakukan dengan metode penyinaran lampu LED listrik.
Dengan metode itu, dirinya bisa memanen hingga 500 kilogram buah naga tanpa harus menunggu musim panen dari lahan seluas 1.200 meter persegi. Sebelumnya, Yani rata-rata hanya bisa memanen 200 kilogram buah naga dari lahannya di masa panen.
Menurutnya, buah naga memerlukan penyinaran lampu di malam hari untuk menjaga suhu di sekitar kebun. Penyinaran dengan lampu LED itu juga efektif menghindarkan buah naga dari serangan serangga dan hama buah lainnya.
“Kebun ini nantinya juga sebagai tempat edukasi para petani buah naga yang ada di Lhokseumawe, maupun tempat agrowisata kebun naga,” katanya.