Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penjualan eceran pada Agustus 2021 diperkirakan masih mengalami kontraksi sebesar -0,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Meski mengalami kontraksi tipis, kinerja penjualan eceran pada periode tersebut membaik jika dibandingkan dengan periode Juli 2021 yang terkontraksi -2,9 persen yoy.
Berdasarkan Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI), membaiknya kinerja sektor tersebut akan ditopang oleh perbaikan hampir seluruh kelompok.
“Mayoritas kelompok mencatatkan perbaikan, terutama bahan bakar kendaraan bermotor dan makanan, minuman, dan tembakau yang tercatat positif, masing-masing sebesar 10,7 persen yoy dan 7,3 persen yoy,” tulis BI dalam laporannya, Kamis (9/9/2021).
Sementara itu, beberapa kelompok lainnya masih mencatatkan kontraksi namun membaik, yaitu kelompok suku cadang dan aksesori sebesar -3,5 persen yoy dan perlengkapan rumah tangga lainnya.
Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Agustus 2021 diperkirakan tumbuh positif sebesar 4,3 persen (month-to-month/mtm).
Baca Juga
Kelompok yang mencatatkan pertumbuhan tinggi, di antaranya kelompok suku cadang dan aksesoris, serta bahan bakar kendaraan bermotor, masing-masingnya sebesar 24,9 persen mtm dan 13,4 persen mtm, dari sebelumnya kontraksi -24,7 persen mtm dan -22 persen mtm.
Peningkatan tersebut terindikasi sejalan dengan aktivitas yang mulai meningkat sejalan dengan pelonggaran PPKM di beberapa wilayah.
Adapun pada Juli 2021, sebagian besar kelompok mengalami kontraksi, terdalam pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar -36,5 persen yoy.
Kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya juga mencatatkan kontraksi yang dalam, sebesar -22,3 persen yoy dan barang budaya dan rekreasi sebesar -20 persen yoy.
Di sisi lain, kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau tumbuh melambat masing-masing menjadi sebesar 4,5 persen yoy dan 6,7 persen yoy, dari bulan sebelumnya sebesar 47,4 persen yoy dan 7,3 persen yoy.