Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta pemerintah daerah untuk merawat dan mengelola seluruh venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
John Wempi Wetipo, Wakil Menteri PUPR, mengatakan bahwa pihaknya telah membangun enam venue untuk PON XX dengan investasi yang tidak sedikit. Untuk itu, pemerintah daerah harus merawat dan mengelolanya setelah penyelenggaraan PON usai untuk agar bisa menghasilkan atlet berprestasi.
“Merawat aset yang terbangun jauh lebih sulit ketimbang pembangunannya. Aset dengan nilai investasi yang sangat mahal harus bisa dimanfaatkan dan dipelihara oleh pemuda Papua demi mengukir prestasi olahraga nasional di Timur Indonesia,” katanya dikutip Senin (30/8/2021).
seperti diketahui, Kementerian PUPR membangun venue untuk olahraga sepatu roda, panahan, dayung, akuatik, atletik, dan hoki. Biaya yang ditelan untuk seluruh konstruksi tersebut mencapai Rp1,2 triliun.
Adapun, tiga venue yang baru saja rampung adalah venue sepatu roda, panahan, dan dayung. Ketiga bangunan tersebut dibangun oleh PT Nindya Karya (Persero) sejak Februari 2020.
Arena Sepatu Roda berlokasi di daerah Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura, dengan luas lahan 26,5 hektare dan luas bangunan 6 hektare.
Venue itu dilengkapi dengan beberapa sarana dan prasarana pendukung, seperti tribun berkapasitas 650 orang, sistem penerangan untuk lintasan 1.501 lux, penerangan safe zone 449 lux, sistem tata suara, dan papan skor.
Sementara itu, venue dayung dibangun tidak jauh dari Jembatan merah Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa.
Dukungan infrastruktur venue tersebut adalah reklamasi pantai seluas 10.000 meter kubik. Di area reklamasi dibangun gudang perahu seluas 1,75 hektare, ponton modular 521 meter persegi, gangway 2 unit, dan 1 unit menara finis setinggi 14,4 meter.
Venue dayung memiliki lintasan sepanjang 2.200 meter dengan lebar 81 meter (9 lintasan) dan dilengkapi 1 unit menara start, 5 unit menara pantau, 8 unit penanda jarak, 8 unit pancang penahan, dan 2 unit obstacle canoe slalom.
Terakhir, venue panahan yang dibangun di kawasan kompleks olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Venue itu memanfaatkan lahan seluas 40,86 hektare, dan luas bangunan 1,21 hektare dengan lanskap pegunungan Cycloop yang menjadi daya tariknya.
Kawasan venue panahan dilengkapi dengan lapangan bertanding seluas 10,1 hektare dan lapangan latihan seluas 8,2 hektare. Lapangan tanding juga dilengkapi sistem pembuangan air di bawah lapangan, penerangan, dan tata suara.