Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dari Megap-megap Jadi Moncer, Kementerian BUMN Puji Langkah Transformasi Holding Perkebunan Nusantara

Kenaikan laba bersih sebesar 227,81% senilai Rp1,45 trilliun atau naik dua kali lipat lebih dibanding tahun lalu, yang merugi sebesar Rp1,1 trilliun. Revenue mencapai Rp21,26 triliun atau tumbuh sebesar 36,37% (yoy) dari pencapaian tahun lalu.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga./Ilman A. Sudarwan
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga./Ilman A. Sudarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Keberhasilan Holding Perkebunan Nusantara (PTPN) yang mampu menunjukkan kinerja positif hingga meraup untung pada Juni 2021, mendapatkan apresiasi dan pujian dari Kementerian BUMN dan dharapkan dapat menjaga moncernya performa tersebut ke depannya.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menilai langkah transformasi yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara menjadi salah satu bukti keberhasilan Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Tohir.

“Ini menjadi contoh keberhasilan Kementerian BUMN dalam melakukan restrukturisasi, transformasi, dan meningkatkan kinerja Holding Perkebunan Nusantara,” kata Arya, di Jakarta, seperti siaran resmi yang diterima, Sabtu (28/8).

Arya menambahkan, kondisi Holding Perkebunan Nusantara sebelum ini dalam kondisi sulit. Beban utang menumpuk akibat kinerja kerja yang buruk. Tercatat, utang Holding Perkebunan Nusantara mencapai Rp41 triliun.

“Tahun lalu, Holding PTPN masih mencatatkan kerugian sebesar Rp1,1 triliun. Namun, kinerja holding kini sudah moncer. Bahkan, bisa menghasilkan keuntungan sebesar Rp1,4 triliun,” ujar Arya.

Selain itu, dirinya juga memuji langkah Holding PTPN yang berhasil menerapkan teknologi digital, bahkan sudah berhasil menembus tingkat maturitas level 4. Pasalnya, kondisi itu mampu mengubah citra PTPN dari perusahaan yang megap-megap dan sulit berkembang menjadi perusahaan yang moncer.

“Bayangkan, selama ini kan citra PTPN adalah perusahaan tradisional. Kini, PTPN masuk ke level teknologi digital dengan maturitas level 4. Hanya ada tiga BUMN lho, yang masuk level itu. Salah satunya PTPN ini,” ucap Arya.

Restrukturisasi dan transformasi telah dilakukan Holding PTPN sejak 2019 yang membuatnya berhasil mencatatkan kenaikan laba, menyelesaikan restruktutisasi utang senilai Rp41 triliun, dan meluncurkan merk ritel premium Nusakita.

Kenaikan laba bersih sebesar 227,81% senilai Rp1,45 trilliun atau naik dua kali lipat lebih dibanding tahun lalu, yang merugi sebesar Rp1,1 trilliun. Revenue mencapai Rp21,26 triliun atau tumbuh sebesar 36,37% (yoy) dari pencapaian tahun lalu.

Holding PTPN juga berhasil menggondol Digital Technology Award 2021 lantaran melihat upaya Holding PTPN menerapkan teknologi digital, antara lain berupa pemanfaatan drone dengan teknologi Electric Virtual Take Off Landing (E-VTOL).

Teknologi tersebut bermanfaat dalam pengambilan foto udara di lingkungan PTPN Group, pengembangan Agronow sebagai knowledge management, fleet management dan automatic tank control menggunakan Internet of Things (IoT), dan investasi untuk membangun ekosistem digital di sisi suplai berbasis crowfunding.

Penerapan teknologi digital ini ikut membantu proses transformasi keuangan melalui penerapan integrated procurement system mencapai tingkat efisiensi sebesar 9,32 persen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper