Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Kendaraan Listrik, Kesiapan Industri Baterai Jadi Kunci

Penguasaan komponen baterai sangat penting, sebab baterai menjadi komponen utama dalam produksi kendaraan listrik.
Ilustrasi perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg
Ilustrasi perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Sony Sulaksono mengatakan, kesiapan industri baterai menjadi kunci dalam pengembangan industri kendaraan bermotor listrik dalam negeri.

Penguasaan komponen baterai sangat penting, sebab baterai menjadi komponen utama dalam produksi kendaraan listrik.

“Paling utama itu kesiapan industri baterainya dulu, sisanya universal part sudah ada semua. Bedanya dengan yang ICE [internal combustion engine] itu tidak banyak berubah [komponen], paling baterainya,” kata Sony dalam acara Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) Forum 2021, Rabu (25/8/2021).

Dia menuturkan, meski Indonesia memiliki cadangan nikel yang besar, pemanfaatanya belum untuk produksi baterai karena kurangnya penguasaan teknologi.

Oleh karena itu, pemerintah tengah mendorong pengembangan industri baterai kendaraan listrik melalui PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC).

Holding baterai ini akan bekerja sama dengan dua pemain besar global baterai kendaraan listrik, yakni Konsorsium LG dari Korea Selatan dan konsorsium Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China.

“Kita kurang penguasaan teknologi, makanya senang ada IBC bersama global player. Bagaimana pun kita harus ingat nikel ada batasnya, kalau dikeruk terus akan habis. Jadi kami harus siap dengan adanya tren-tren baterai baru ke depan yang tidak hanya berbasis nikel, tapi material lain,” ujar Sony.

Adapun, pemerintah telah merancang peta jalan pengembangan kendaraan listrik hingga 2035. Berdasarkan data Kemenperin, produksi mobil listrik ditargetkan dapat mencapai 400.000 unit pada 2025 dan meningkat menjadi 1 juta unit pada 2035.

Sedangkan produksi motor listrik ditargetkan dapat mencapai 1,76 juta unit pada 2025, dan meningkat menjadi 3,22 juta unit pada 2035.

Sementara itu, Makmur, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia, menuturkan bahwa saat ini mobil listrik sudah bisa diproduksi dengan harga yang makin kompetitif dan dukungan kebijakan dari pemerintah sangat besar untuk pengembangan kendaraan listrik.

Untuk itu, tantangan yang masih harus dihadapi dalam mendorong pengembangan kendaraan listrik adalah mengubah pola pikir konsumen.

“Mengubah mindset seperti kebiasaan men-charge mobil listrik setiap hari, seperti menggunakan smart phone. Lalu, memberikan edukasi ke masyarakat sudah saatnya masuk era EV [electric vehicle] dan manfaatnya sangat banyak bagi kita dari sisi pemakaian lebih efisien, kualitas lebih tinggi, dan sangat signifikan untuk net zero emission,” kata Makmur.

Dalam mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, Hyundai telah berinvestasi senilai US$1,5 miliar untuk membangun pabrik mobil listrik di Cikarang. Pabrik itu direncanakan beroperasi pada akhir tahun ini dengan kapasitas produksi 250.000 unit per tahun.

Selain itu, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, dengan nilai investasi US$1,1 miliar. Pabrik itu ditargetkan mulai berproduksi pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper