Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak PPKM, Produksi Tahu Tempe Diproyeksi Turun Tahun Ini

Produksi tahu dan tempe tahun ini diproyeksikan hanya akan mencapai 3 juta ton. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan realisasi produksi tahun lalu yang mencapai 3,3 juta ton.
Ilustrasi pengrajin tahu./Antara
Ilustrasi pengrajin tahu./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Koperasi Produsen Tempe-Tahu Indonesia (Gakoptindo) memproyeksikan produksi tahu tempe tahun ini mengalami penurunan karena terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM sejak akhir Juni 2021.

Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifudin mengatakan bahwa produksi tahu dan tempe tahun ini diproyeksikan hanya akan mencapai 3 juta ton. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan realisasi produksi tahun lalu yang mencapai 3,3 juta ton.

“Memang tergantung daerahnya juga, ada yang produsen bilang hanya turun 10 persen, ada juga yang mengatakan sampai 30 persen. Namun, lebih karena daya beli, bukan karena pembatasan mal. Selama ini yang dijual di mal hanya 10 persen,” katanya kepada Bisnis, Minggu (22/8/2021).

Aip menuturkan, kenaikan harga kedelai juga ikut melengkapi penurunan daya beli masyarakat saat ini. Meski demikian, hal tersebut telah diselesaikan oleh pihaknya bersama pemerintah.

Menurutnya, Gakoptindo selalu bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan untuk mengomunikasikan harga kedelai yang naik agar dapat diterima oleh pedagang.

“Pengrajin ini kalau mau menaikkan harga di pasar sulit, karena langganan dengan pedagang puluhan tahun, mereka bisa marah. Jadi, pemerintah yang bikin pengumuman dan kami berterima kasih sekali,” jelasnya.

Aip mendata, saat ini ada lebih dari 5 juta tenaga kerja pada industri tempe dan tahu nasional yang tersebar di sekitar 160.000 pabrikan. Adapun, pabrikan tersebut tersebar di lebih dari 200 kabupaten dan kota yang ada di 27 provinsi.

Sementara itu, industri tempe-tahu nasional mengonsumsi sekitar 3 juta ton kedelai per tahunnya. Adapun, sekitar 2,7 juta ton berasal dari kegiatan importasi, sedangkan selebihnya dipasok dari dalam negeri.

Kementerian Perindustrian mendata, saat ini konsumsi tahu per kapita per minggu sebesar 0,15 kilogram dan konsumsi tempe per kapita per minggu sebesar 0,14 kilogram.

Hampir 90 persen kedelai di Indonesia digunakan untuk pembuatan tahu dan tempe, sedangkan sisanya untuk produk lainnya seperti tauco dan kecap.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ipak Ayu
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper