Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serikat Pekerja Pertamina dan PLN Tolak Rencana IPO

FSPPB dan SP PLN meminta Presiden Joko Widodo untuk membatalkan rencana HSH Pertamina dan PLN, serta IPO terhadap anak perusahaannya.
Ilustrasi suasana PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Jumat (13/3/2020). PGE menargetkan pengeboran sumur semi eksplorasi untuk pembangunan PLTP Unit 7 dan Unit 8 akan dimulai pada Semester II/2020. Bisnis/Lukas Hendra.
Ilustrasi suasana PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Jumat (13/3/2020). PGE menargetkan pengeboran sumur semi eksplorasi untuk pembangunan PLTP Unit 7 dan Unit 8 akan dimulai pada Semester II/2020. Bisnis/Lukas Hendra.

Bisnis.com, JAKARTA – Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) dan Serikat Pekerja PT PLN Group (SP PLN) bersepakat untuk menyampaikan sikapnya terkait rencana initial public offering atau IPO.

Dalam surat edaran pernyataan sikap bersama yang diterima Bisnis pada Senin (16/8/2021), serikat pekerja Pertamina dan PLN menegaskan penolakan restrukturisasi BUMN melalui mekanisme pembentukan holding-subholding (HSH) PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero), serta IPO terhadap anak perusahaannya yang merupakan bentuk lain privatisasi aset Negara.

FSPPB dan SP PLN meminta Presiden Joko Widodo untuk membatalkan rencana HSH Pertamina dan PLN, serta IPO terhadap anak perusahaannya.

Mereka juga mendukung pengelolaan aset vital dan strategis bangsa tetap dikelola dan tetap 100 persen milik

Negara yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, sesuai konsep Penguasaan Negara dalam UUD 1945 Pasal 33 Ayat (2) dan (3).

“Kami akan terus melakukan langkah-langkah konstitusional yang diperlukan sampai rencana

privatisasi berkedok program HSH Pertamina dan PLN, serta IPO terhadap terhadap anak-anak perusahaannya dibatalkan Presiden,” tulis surat pernyataan sikap bersama yang dikutip Bisnis pada Senin (16/8/2021).

Adapun, aksi penolakan terhadap IPO Subholding Pertamina tersebut disampaikan melalui pernyataan sikap yang dilakukan pukul 10.00 WIB.

Mereka yang akan menyampaikan pernyataan adalah Presiden FSPPB Arie Gumilar dan Ketua Umum SP PLN M. Abrar Ali

Sekadar catatan, IPO subholding Pertamina akan dilakukan tahun ini. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebut salah satu tujuan IPO ini adalah untuk mencari pendanaan.

Aksi protes sebenarnya sudah terjadi sejak tahun lalu, tetapi Nicke membantah aksi ini sebagai langkah privatisasi.

Para pekerja yang melancarkan protes tersebut, menganggap IPO tersebut sebagai modus baru privatisasi.

Dengan demikian, mereka menolak IPO yang akan dilakukan terhadap Pertamina International Shipping, Pertamina Geothermal Energy, Pertamina Hulu, Pertamina Hilir, dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap, di bawah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tersebut.

Rencana IPO tersebut dinilai sebagai privatisasi terhadap aset strategis negara. Akibatnya, aksi korporasi tersebut berpotensi melanggar UUD 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan 3, dan UU 19/2003 tentang BUMN Pasal 77.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper