Bisnis.com, JAKARTA – Pertamina melalui anak perusahaannya PT Kilang Pertamina Internasional optimistis proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan dapat rampung tahun depan seperti yang telah ditargetkan sebelumnya.
Ifki Sukarya, Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, mengatakan bahwa realisasi pembangunan fisik proyek RDMP Balongan telah mencapai 23,5 persen pada Juli 2021. Hal itu membuat pihaknya optimistis proyek tersebut dapat selesai tepat waktu.
“Dengan kemajuan signifikan ini, harapan kami target penyelesaian proyek pada Mei 2022 dapat tercapai,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (13/8/2021).
Ifky menuturkan, proyek pengembangan Kilang Balongan menunjukkan kemajuan yang menggembirakan dalam enam bulan sejak pemancangan perdana. Pada Februari 2021, Kilang Balongan telah memulai pemancangan atau piling perdana fasilitas penyulingan minyak mentah crude distillate upgrading (CDU) project.
Saat ini, progres RDMP Balongan terus menunjukkan kemajuan dengan melakukan peremajaan peralatan di unit residue catalytic cracking (RCC) untuk meningkatkan kapabilitas dan keandalan operasinya.
Unit RCC merupakan fasilitas yang penting dalam proses pengolahan minyak bumi, karena bertujuan untuk meningkatkan nilai dari produk yang dihasilkan melalui proses kimia dengan bantuan katalis. Proyek revitalisasi RCC berada di area Jetty Propylene dan akan dieksekusi pada awal tahun depan.
Ifki menjelaskan, terdapat tiga kegiatan utama dari proyek revitalisasi rcc, yaitu turn around, pembangunan new construction jetty, serta pengerukan area new construction jetty.
“Kemajuan proyek revitalisasi RCC menggembirakan. Saat ini, dua heavy equipment, reactor assy, dan orifice chamber sedang dalam proses fabrikasi, dan akan segera selesai. Begitu pula kolom prefabrikasi main equipment yang akan selesai bulan depan,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan revitalisasi RCC akan diawali dengan penggantian dan perawatan sejumlah peralatan, seperti reactor assy, orifice chamber, dan bypass stack. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pembangunan jalan akses, perbaikan tanah, serta perakitan cyclone regenerator.
Pada kegiatan new construction jetty, perseroan akan melakukan pembangunan jetty atau dermaga pencegah pendangkalan baru, yang terdiri atas pekerjaan pengerukan area yang akan dibangun jetty, proteksi pada pipa-pipa yang sudah ada, dan pemancangan tiang pancang.
“jetty ini amat diperlukan dalam proyek revitalisasi rcc sebab berfungsi untuk memobilisasi peralatan berat, seperti reactor assy dan orifice chamber bila nanti telah selesai difabrikasi,” jelasnya.
Ifki menambahkan, peningkatan kapasitas dan keandalan operasi unit RCC itu dapat menunjang optimasi produksi bahan bakar minyak (BBM) di Kilang Balongan.
Hal itu tentu akan melengkapi proyek peningkatan fleksibilitas cdu yang nantinya dapat memproses minyak mentah campuran berat (heavy mix crude) ataupun minyak mentah ringan (lighter crude oil).
Secara keseluruhan, proyek RDMP Balongan bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas unit pengolahan dan meningkatkan kapasitas produksi Kilang Balongan dari semula 125 juta barel per hari (MBSD) menjadi 150 MBSD.
Proyek itu juga akan menghasilkan naphtha untuk diproses lebih lanjut dengan kapasitas produksi 11,6 MBSD, dari sebelumnya yang 5,29 MBSD.