Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Targetkan Asuransi Digital dalam Pengetatan Aturan

Regulator China telah memerintahkan perusahaan dan agensi lokal untuk menekan praktik pemasaran dan penetapan harga yang tidak tepat, dan meningkatkan perlindungan privasi pengguna asuransi digital.
Suasana jalanan di kota Beijing China/ Bloomberg
Suasana jalanan di kota Beijing China/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Usai sejumlah tindakan keras regulator China terhadap perusahaan-perusahaan, kini giliran induatri asuransi digital yang ditargetkan.

Pengawas Perbankan dan Asuransi China (CBIRC) meningkatkan pengawasan terhadap platform teknologi asuransi, memperluas pengetatan regulasi yang telah mengguncang investor global.

Regulator telah memerintahkan perusahaan dan agensi lokal untuk menekan praktik pemasaran dan penetapan harga yang tidak tepat, dan meningkatkan perlindungan privasi pengguna.

Pemerintah mendorong perusahaan untuk mengatasi masalah ini secara sukarela dan mengatakan mereka yang gagal mematuhi akan menghadapi hukuman berat.

Perintah menyeluruh itu melampaui tindakan yang ditargetkan yang menghantam beberapa platform online yang terdaftar termasuk Waterdrop Inc. dan operasi yang didukung oleh Ping An Insurance Group Co. dalam beberapa bulan sejak China memulai tindakan keras terhadap sektor fintech tahun ini.

Pemerintah juga telah bergerak untuk mengendalikan beberapa perusahaan teknologi terbesarnya, serta platform edukasi online, ride-hailing, dan video pendek.

Langkah terbaru itu akan menghambat pertumbuhan dalam industri yang diperkirakan akan tumbuh menjadi 2,5 triliun yuan (US$385 miliar) dalam satu dekade. Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China tidak segera menanggapi permintaan yang meminta komentar.

“Dalam beberapa tahun terakhir, asuransi online telah pindah ke jalur cepat. Pada saat yang sama, pelanggaran merajalela,” menurut pemberitahuan regulator, dilansir Bloomberg, Kamis (12/8/2021).

Pelanggaran termasuk beberapa platform internet yang beroperasi secara ilegal dalam asuransi, salah menilai risiko, atau menggunakan informasi klien secara tidak sah. Pemerintah menyerukan perbaikan dan regulasi segera.

Platform asuransi China yang terdaftar di Amerika Serikat, Huize Holding Ltd. turun 5 persen, terbesar dalam dua minggu, setelah pemberitahuan tersebut.

Agensi dan platform asuransi Fanhua Inc. turun hampir 6 persen. Layanan ride-hailing Didi Global Inc., yang mengoperasikan bisnis jasa keuangan pemula, turun 3,7 persen. Saham ZhongAn Online P&C Insurance Co. turun 8,7 persen pada pukul 9:38 pagi di Hong Kong.

Investor di seluruh sektor online China perlu bersiap untuk guncangam lebih lanjut setelah satu tahun di mana para pelaku teknologi seperti Alibaba Group Holding Ltd. hingga Tencent Holdings Ltd. dan Didi telah dilanda tekanan tindakan regulasi yang keras dari Beijing.

Dewan Negara pada Rabu (11/8/2021) memperingatkan lebih banyak undang-undang yang akan datang di berbagai bidang termasuk keamanan nasional, inovasi teknologi serta anti-monopoli.

Disrupsi pada sektor asuransi China dimulai setahun yang lalu, ketika perusahaan rintisan bersiap mengubah praktik tradisional dengan teknologi. Regulator sejak itu telah menutup beberapa operasi termasuk platform perawatan kesehatan yang dioperasikan oleh Waterdrop dan Ant Group Co.

Draf surat edaran pada Januari berpotensi melarang perusahaan menjual produk asuransi tertentu jika diberlakukan.

Tindakan itu menghadirkan banyak tantangan bagi Waterdrop, yang merupakan salah satu dari sedikit fintech China yang telah melakukan penawaran umum perdana tahun ini.

Perusahaan telah memperingatkan mungkin tidak dapat mencapai atau mempertahankan profitabilitas atau arus kas positif di masa depan, setelah mengalami kerugian bersih dan arus kas negatif setiap tahun sejak didirikan pada 2016.

Perusahaan kehilangan US$101 juta tahun lalu setelah menghasilkan pendapatan operasional sebesar US$464 juta.

Investor dan perusahaan telah menggelontorkan sekitar 45 miliar yuan ke dalam teknologi asuransi, menurut perkiraan dari konsultan online iResearch.

Pada akhir 2020, lebih dari 140 perusahaan asuransi di China telah memulai bisnis asuransi online, dengan total premi 298 miliar yuan untuk tahun ini, atau 6 persen dari total industri, kata seorang pejabat CBIRC dalam pidatonya pada Mei.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper