Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penjualan eceran mengalami pertumbuhan yang ekspansif pada kuartal II/2021.
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Eceran pada kuartal II/2021 yang tumbuh sebesar 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), naik dari -16,3 persen yoy pada kuartal I/2021.
Ekspansi tersebut terutama didorong oleh peningkatan penjualan subkelompok sandang, kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, suku cadang dan aksesori, serta makanan, minuman, dan tembakau.
“Peningkatan tersebut terutama didorong oleh kenaikan permintaan saat Ramadan dan Idulfitri di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat,” tulis Bank Indonesia dalam Laporan Survei Konsumen, Selasa (10/8/2021).
Adapun, pada Juni 2021, IPR tercatat tumbuh 2,5 persen yoy, didorong oleh pertumbuhan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dan subkelompok sandang, masing-masingnya sebesar 47,5 persen yoy dan 39,9 persen yoy.
Di sisi lain, beberapa kelompok barang, seperti kelompok barang budaya dan rekreasi, serta peralatan informasi dan komunikas tercatat mengalami kontraksi masing-masing sebesar -4,5 persen yoy dan -31,8 persen yoy.
Baca Juga
Secara spasial, penjualan eceran di sebagian besar kota cakupan survei mengalami perlambatan pada Juni 2021. Perlambatan terdalam terjadi di Kota Surabaya yang tercatat tumbuh 39,1 persen dan Banjarmasin 31,2 persen yoy.
Sementara itu, sejumlah kota yang terkontraksi semakin dalam di antaranya Semarang -31,3 persen yoy, Jakarta -29,7 persen yoy, Manado -23,1 persen yoy, dan Bandung -18,5 persen yoy.
Pada Juli 2021, responden memperkirakan kinerja penjualan eceran akan terkontraksi sebesar -6,2 persen yoy. Hampir seluruh sektor tercatat mengalami penurunan, terdalam di kelompok informasi dan komunikasi -33,8 persen yoy.
Kontraksi terdalam diperkirakan terjadi di Jakarta -30,6 persen yoy pada Juli 2021, diikuti Manado -24,8 persen yoy, Bandung -24,3 persen yoy, Makassar -10,3 peersen yoy, dan Denpasar -1,3 persen yoy.