Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Tinggi Peminat, Kementerian PUPR Tambah Kuota KPR Subsidi BTN

Hingga akhir Juli 2021, BTN telah menyalurkan KPR FLPP sebanyak 76.381 unit dengan nilai kredit mencapai Rp11,08 triliun. Dari jumlah tersebut, BTN Syariah menyalurkan pembiayaan FLPP sebanyak 14.202 unit dengan nilai kredit Rp2,02 triliun.
Rumah Bersubsidi/Bisnis
Rumah Bersubsidi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan tambahan kuota kredit pemilikan rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan sebanyak 23.562 unit kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Direktur Consumer and Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar mengatakan bahwa tambahan tersebut membuat total kuota kredit pemilikan rumah (KPR) fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP yang diperoleh perusahaan menjadi 104.562 unit.

“Tambahan kuota ini memang diperlukan di tengah permintaan pasar yang cukup tinggi terhadap pembiayaan rumah subsidi,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (9/8/2021).

Dari tambahan kuota 23.562 unit tersebut, perusahaan rencananya akan mengalokasikan 8.562 unit untuk BTN Syariah.

Hingga akhir Juli 2021, BTN telah menyalurkan KPR FLPP sebanyak 76.381 unit dengan nilai kredit mencapai Rp11,08 triliun. Dari jumlah tersebut, BTN Syariah menyalurkan pembiayaan FLPP sebanyak 14.202 unit dengan nilai kredit Rp2,02 triliun.

Diperkirakan hingga akhir tahun ini potensi tambahan penyaluran KPR subsidi bisa mencapai 67.619 unit.

“Kami berharap pada kuartal IV/2021 pemerintah dapat menambah lagi kuota KPR FLPP lebih dari 40.000 unit, karena permintaan dan potensi penyalurannya yang diproyeksikan masih cukup tinggi hingga akhir tahun ini,” ucap Hirwandi.

Hirwandi menuturkan, perseroan akan terus mengoptimalkan tambahan kuota yang diberikan pemerintah itu untuk pembiayaan rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Untuk itu, seluruh kantor layanan Bank BTN di seluruh Indonesia pun diminta bekerja keras dalam menyukseskan penyalurannya.

Dalam kesempatan itu, Hirwandi juga mengapresiasi kepercayaan pemerintah dalam mendukung sektor properti dengan menambah kuota KPR FLPP kepada BTN. Penambahan kuota itu diyakini dapat mempercepat pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Menurutnya, KPR FLPP memegang peranan penting dalam menyukseskan Program Satu Juta Rumah yang diinisiasi pemerintah Presiden Joko Widodo.

“Kami akan terus berinovasi, bersinergi, serta melakukan pembenahan dan efisiensi dalam proses penyaluran KPR FLPP,” katanya.

Bank BTN, lanjut Hirwandi, akan memberikan kemudahan pengajuan KPR melalui platform yang dimiliki, yaitu BTN Properti.

Melalui portal tersebut, masyarakat dapat melihat rumah yang akan dibeli kapan saja dan di mana saja. Masyarakat juga bisa mengaksesnya melalui smartphone untuk melihat rumah yang akan dibeli, tanpa harus datang ke lokasi perumahan.

Untuk diketahui, hingga semester I/2021 BTN mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 5,59 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp251,83 triliun menjadi Rp265,9 triliun.

KPR Subsidi masih menjadi motor utama penggerak penyaluran kredit BTN dengan kenaikan sebesar 11,17 persen yoy menjadi Rp126,29 triliun per semester I/2021. Kredit konsumer non-perumahan juga tercatat meningkat di level 17,47 persen yoy menjadi Rp5,43 triliun per Juni 2021.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper