Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan pemerintah mengedepankan prinsip-prinsip pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Destinasi Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo.
Pernyataan tersebut dikemukakan merespons adanya evaluasi dari Komite Warisan UNESCO terkait proyek pembangunan di Labuan Bajo untuk mewujudkan rencana wisata premium di kawasan ini.
“Dalam penerapannya, pariwisata berkelanjutan memiliki prinsip untuk memberdayakan masyarakat melalui kebudayaan dan kearifan lokal yang ada. Sejalan dengan itu melestarikan alam dan meningkatkan kesejahteraan, serta ditambah aspek pengelolaan secara profesional. Tidak semata-mata memperhitungkan dampak ekonomi, tapi juga dampak yang akan terjadi terhadap lingkungan dan sosial budaya masyarakatnya,” katanya, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (6/8/2021).
Adapun konsep premium yang dimaksud mengacu kepada layanan yang berkualitas tinggi dan kental dengan keunikan alam, sosial, budaya, masyarakat, dan makhluk hidup di dalamnya. Konsep ini diharapkan memberikan pengalaman yang bernilai tinggi bagi wisatawan dengan tetap memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup.
Dalam hal ini Kemenparekraf tengah menyusun Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Labuan Bajo bersama kementerian/lembaga terkait sebagai salah satu upaya untuk memproyeksi ke depan dan menyusun skenario pengembangan sekitar kawasan dalam ITMP ini.
“Cakupan ITMP akan meliputi analisis demand and supply terhadap pengembangan wilayah. Jadi yang kita susun dalam ITMP adalah proyeksi jumlah wisatawan yang disesuaikan dengan carrying capacity, alur perjalanan, dan strategi pengembangan yang terintegrasi. Sehingga para turis diharapkan lebih lama tinggal di Indonesia,” jelasnya.
Baca Juga
Sandiaga pun menambahkan kementeriannya terus berkoordinasi bersama dengan kementerian/lembaga serta pihak-pihak terkait lainnya untuk terus memastikan bahwa penataan sarana dan prasarana di zona pemanfaatan di Taman Nasional Komodo tidak menimbulkan atau mengakibatkan dampak negatif terhadap Outstanding Universal Value (OUV) situs warisan alam dunia tersebut.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebelumnya juga telah memastikan pembangunan di Resort Loh Buaya Pulau Rinca Taman Nasional Komodo tidak menimbulkan dampak negatif terhadap OUV situs warisan alam dunia itu.
Kesimpulan tersebut didasarkan hasil kajian penyempurnaan Environmental Impact Assessment (EIA) yang dilakukan bersama lintas kementerian/lembaga serta pakar lainnya yang terus disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan IUCN.