Bisnis.com, JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) memutuskan untuk mengurangi jumlah armada bus yang dioperasikan hingga 50 persen, sebagai tindak lanjut perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di DKI Jakarta.
Direktur Operasional TransJakarta Prasetia Budi mengatakan pengurangan berlaku pada semua layanan baik bus rapid transit (BRT), Non BRT, layanan Mikrotrans hingga layanan rumah susun (rusun).
"Untuk layanan MikroTrans disesuaikan 50 persen. Sementara, semua armada akan melayani pelanggan dengan jarak keberangkatan atau headway setiap lima menit sekali serta setiap 30 menit sekali untuk layanan rusun," kata Prasetia, Rabu (4/8/2021).
Dia menuturkan pengurangan jumlah armada bus efektif berlaku mulai Rabu hingga Senin, 9 Agustus 2021 atau selama PPKM level 4 diterapkan.
Sebelum PPKM level 4, layanan bus kecil atau MikroTrans beroperasi 100 persen pada hari kerja, sedangkan ketika akhir pekan 80 persen. Namun mulai Rabu, jumlah armada dikurangi menjadi 50 persen.
Dia berharap dengan adanya penyesuaian ini, pelanggan diimbau untuk menyesuaikan dan mengatur jadwal keberangkatannya. Untuk itu, pelanggan bisa memanfaatkan aplikasi TIJE untuk melihat keberadaan dan jadwal kedatangan bus secara real time.
Baca Juga
"Semua bus yang beroperasi dipastikan sudah memenuhi standar protokol kesehatan yang sangat ketat seperti pembersihan bus menggunakan cairan disinfektan secara berkala, terpasang tanda jarak aman pada kursi pelanggan dan ketersediaan hand sanitizer," ujarnya.
TransJakarta juga tetap membatasi kapasitas pelanggan yakni maksimal 50 persen dengan ketentuan bus gandeng hanya boleh diisi maksimal 60 penumpang, bus sedang maksimal 30 penumpang, bus kecil maksimal 15 penumpang dan lima penumpang untuk bus kecil.