Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Real Estat di Asia Pasifik Meningkat

Perolehan investasi real estate Asia Pasifik mencapai US$83,5 miliar pada semester I tahun 2021 itu meningkat 39% dari periode yang sama tahun 2020.
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura, Selasa (24/3/2020). /Bloomberg-Wei Leng Tay
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura, Selasa (24/3/2020). /Bloomberg-Wei Leng Tay

Bisnis.com, JAKARTA — Investasi real estat Asia Pasifik mencapai US$83,5 miliar pada semester I/2021 atau naik 39 persen secara tahunan. Hal tersebut didorong sektor logistik, industri, perkantoran, dan ritel 

CEO Capital Markets JLL Asia Pacific Stuart Crow mengatakan 69 persen dari total volume investasi real estat semester 1 tahun 2021 berasal dari China, Australia, dan Korea Selatan, sedangkan aktivitas Jepang melemah karena gangguan Covid-19. Pertumbuhan investasi di sejumlah wilayah menunjukkan pemulihan pasar.

Arus modal pada kuartal II 2021 menunjukkan bahwa investasi logistik dan industri, perkantoran, dan ritel masing-masing mencapai 30 persen, 31 persen, dan 30 persen.

“Investasi real estat Asia Pasifik jelas kembali karena investor menegaskan kembali pandangan positif mereka, memastikan peningkatan yang cukup besar dalam volume tahun-ke-tahun di semester pertama," ujarnya dalam laporan PropertyGuru, Jumat (30/7/2021). 

Dia berharap aktivitas peningkatan investasi properti lebih lanjut pada semester II tahun 2021 karena investor melihat ke kesepakatan portofolio, penjualan dan penyewaan kembali perusahaan, dan mencari lebih banyak diversifikasi ke sektor-sektor seperti logistik dan industri. 

Ekspansi e-commerce regional dan keinginan investor untuk melakukan diversifikasi telah mendorong dinamika permintaan investasi logistik dan industri meningkat sebesar 215 persen (yoy) pada kuartal kedua tahun 2021 menjadi USD15 miliar.

Pasar perkantoran mengalami pemulihan permintaan di sebagian besar kota mencapai investasi US$15,5 miliar. Pasar perkantoran di CBD Australia, Singapura, dan Shanghai untuk pertama kalinya sejak kuartal IV tahun 2019.

Transaksi penjualan dan penyewaan perkantoran melampaui 10 persen volume pada Semester I/2021, melonjak dari rata-rata tujuh persen pada 2015 hingga 2020. 

Dia menilai Jepang memicu tren ini karena semakin banyak korporasi yang beralih ke strategi aset-ringan. Korporasi Australia juga beralih ke transaksi jual dan sewa balik untuk membuka nilai dan fokus pada bisnis inti.

Head of Capital Markets Research JLL Asia Pacific Regina Lim menuturkan  investasi logistik dan industri akan meningkat dua kali lipat menjadi US$50 miliar hingga US$60 miliar pada tahun 2025. Investor di Asia Pasifik melihat tanda-tanda bahwa pasar perkantoran mulai stabil.

"Dengan selera yang berkelanjutan untuk aset defensif dan jalan pertumbuhan yang diharapkan seperti penjualan dan penyewaan kembali, kami mempertahankan ekspektasi kami bahwa volume investasi akan meningkat 15 hingga 20 persen hingga akhir 2021," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper