Bisnis.com, JAKARTA – Colliers merilis laporan perkembangan pasar properti Asia Pasifik, yang menunjukkan pemulihan berkelanjutan di pasar properti utama di kawasan itu untuk kuartal II tahun ini.
Menurut Colliers, perusahaan manajemen investasi dan layanan profesional terdiversifikasi, pemulihan dipimpin terutama oleh segmen perkantoran dan industri. Ini langkah lanjutan yang positif setelah kondisi positif pada 3 bulan pertama tahun ini.
Akan tetapi, khusus untuk Indonesia, Colliers mengatakan perumahan tapak menjadi penggerak utama membaiknya bisnis properti.
Steve Atherton, Direktur Pasar Modal & Layanan Investasi Colliers Indonesia, mengatakan hal itu disebabkan oleh perpanjangan stimulus fiskal berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga akhir tahun ini.
Perpanjangan stimulus PPN tersebut, yang memberikan pembebasan PPN 100 persen untuk perumahan hingga Rp2 miliar, menurut Atherton, menyediakan penyangga yang sangat dibutuhkan untuk pasar real estat perumahan.
Laporan Colliers selanjutnya mengemukakan bahwa di China, pembeli domestik dan asing menyelesaikan beberapa kesepakatan di pasar dan segmen utama, sedangkan kawasan pusat bisnis (central business district/CBD) kota-kota besar di Australia terus melihat permintaan sewa baru.
Pada saat yang sama, Singapura dan Hong Kong mengalami peningkatan aktivitas investasi real estat. Di Jepang, pasar properti berkinerja baik meskipun ada pembatasan ketat, sedangkan segmen perkantoran Korea Selatan terus mencatat rekor baru.
Terence Tang, Managing Director, Capital Markets & Layanan Investasi Colliers untuk wilayah Asia, menyebutkan pemulihan di pasar properti utama Asia Pasifik berlanjut pada kuartal II dan dia memperkirakan bertahan hingga paruh kedua 2021, terutama berkat permintaan berkelanjutan untuk aset komersial dari pengguna akhir dan investor.
“Kami mengharapkan kombinasi langkah-langkah kebijakan, peluncuran vaksin, dan permintaan dari investor yang yakin dengan prospek ekonomi jangka panjang kawasan, untuk berkontribusi pada pertumbuhan lebih lanjut dalam kegiatan investasi,” tambah Tang.