Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan menyatakan gedung asrama sekolah di lingkungannya yang dijadikan tempat isolasi mandiri bagi pegawai dan masyarakat sekitar bisa menampung 394 orang.
Plt. Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Zulfikri mengatakan bahwa gedung asrama di Politeknik Transportasi Darat Indonesia-Sekolah Tinggi Transportasi Darat (PTDI-STTD) Bekasi yang dijadikan tempat untuk isolasi mandiri bisa menampung 148 orang.
Kemudian asrama Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta memiliki kapasitas 62 orang, Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug 24 orang, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan (PPSDMAP) 120 orang, serta Balai Pendidikan dan Pelatihan Pelatihan (BP3) Curug 40 orang.
“Jumlah penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri sejak fasilitas asrama tersebut digunakan adalah sebanyak 236 orang,” katanya dalam siaran pers, Senin (26/7/2021).
Hingga kini, lanjutnya, yang telah dinyatakan sembuh di fasilitas tersebut sebanyak 165 orang, dan yang masih menjalani isolasi mandiri sebanyak 71 orang di tiga lokasi, yakni 56 orang di PTDI-STTD Bekasi, 2 orang di STIP Jakarta, dan 13 orang di PPSDMAP.
Selain sekolah-sekolah tersebut, Zulfikri mengatakan bahwa saat ini Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) di Kabupaten Tabanan Bali juga telah disulap menjadi tempat isolasi mandiri.
Dia menjelaskan, untuk asrama di Poltrada Bali di Kabupaten Tabanan memiliki kapasitas sebanyak 280 tempat tidur, dimana hingga hari ini total masyarakat yang telah menjalani isolasi mandiri sebanyak 45 orang dan yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 12 orang, sehingga yang masih menjalani menempati asrama itu sebanyak 33 orang.
Lebih lanjut dia berharap agar kampus lain yang berada di beberapa wilayah di Indonesia turut melakukan misi kemanusiaan serupa dan bekerja sama dengan Satgas Penanganan Covid-19, serta pemerintah setempat.
Menurutnya, asrama yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi isolasi mandiri adalah sekolah yang selama penundaan kegiatan on campus dan tidak ada kegiatan rutin lainnya, karena tidak semua asrama dapat digunakan untuk isolasi mandiri.
“Dalam pelaksanaannya, kami secara intensif berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta Satgas Covid-19 setempat. Kami berharap apa yang dilakukan ini dapat berkontribusi menekan laju angka penyebaran Covid-19,” jelasnya.