Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Ekonomi China Melambat pada Juli

China mengharapkan pemulihan yang stabil di paruh kedua tahun ini, tetapi juga memperingatkan tekanan ke bawah pada pertumbuhan, termasuk kemungkinan perlambatan dalam perdagangan.
Suasana jalanan di kota Beijing China/ Bloomberg
Suasana jalanan di kota Beijing China/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Perekonomian China melanjutkan laju pemulihannya yang stabil pada Juli, meskipun ada beberapa tanda pelemahan karena penjualan properti merosot, kepercayaan bisnis kecil tergelincir dan pasar saham jatuh.

Itu merupakam prospek dari indeks agregat Bloomberg dari delapan indikator awal, yang tetap tidak berubah di wilayah ekspansi pada Juli untuk bulan ketiga berturut-turut.

Rebound ekonomi berbentuk V telah stabil baru-baru ini dan menunjukkan lebih banyak keseimbangan karena belanja konsumen meningkat. Pejabat China mengharapkan pemulihan yang stabil di paruh kedua tahun ini, tetapi juga memperingatkan tekanan ke bawah pada pertumbuhan, termasuk kemungkinan perlambatan dalam perdagangan.

Saat ini, permintaan global tetap kuat. Ekspor Korea Selatan, barometer perdagangan dunia, naik sepertiga dalam tiga minggu pertama bulan Juli, tanda bahwa varian virus belum menjadi hambatan utama pada permintaan.

Ada juga tanda-tanda positif untuk inflasi pabrik China. Terjadi pelonggaran indeks harga Bloomberg pada Juli dari level tertinggi pada Juni, menunjukkan langkah-langkah pemerintah untuk meningkatkan pasokan beberapa komoditas dan menstabilkan harga, mulai berpengaruh.

Adapun penjualan real estat mendingin pada Juli setelah pemerintah memulai gelombang langkah-langkah untuk mengekang harga yang melonjak, sementara penjualan mobil tetap diam.

Keyakinan di antara perusahaan kecil dan menengah tergelincir pada Juli, menurut survei terhadap lebih dari 500 perusahaan oleh Standard Chartered Plc., dengan sub-indeks “kinerja saat ini” dan “ekspektasi” bergerak lebih rendah, menunjukkan bahwa momentum mendasar UKM melemah memasuki kuarter ketiga.

“Perlambatan lebih terasa untuk UKM di sektor manufaktur. Permintaan domestik yang lebih lemah membebani penjualan dan produksi untuk UKM yang berfokus di dalam negeri," tulis ekonom Standard Chartered Hunter Chan dan Ding Shuang dalam laporan tersebut, dilansir Bloomberg, Senin (26/7/2021).

Sementara itu, industri jasa terus pulih, dengan kinerja dan prospek profitabilitas membaik.

Indeks manajer pembelian resmi untuk industri manufaktur dan non-manufaktur akan dirilis minggu depan, dan diperkirakan sebagian besar tidak berubah dari Juni, menunjukkan ekspansi yang stabil dalam ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper