Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Kosong, RS Hermina Minta Obat Terapi Lanjutan Covid-19 Diperbanyak

Tocilizumab diproduksi secara tunggal oleh perusahaan yang berbasis di Swiss, Roche. Persediaan obat tersebut di Tanah Air sudah kosong hampir dalam waktu sepekan terakhir.
PObat Tocilizumab yang direkomendasikan WHO untuk pasien Covid-19 yang tengah krisis./Sehatq.com
PObat Tocilizumab yang direkomendasikan WHO untuk pasien Covid-19 yang tengah krisis./Sehatq.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Medikaloka Hermina Tbk. [HEAL] meminta pemerintah memperbanyak produsen obat terapi pasien Covid-19 untuk yang mengalami gejala lanjutan.

Tocilizumab, jenis obat untuk terapi Covid-19 tingkat lanjut, sudah tidak tersedia sejak sepekan terakhir. 

Kepala Departemen Penunjang Medis PT. Medikaloka Hermina Tbk. Dian Ekawati mengatakan kebutuhan rumah sakit terhadap Tocilizumab cukup tinggi saat ini. Berdasarkan data pasien yang diperoleh Bisnis, sekitar 15 persen pasien Covid-19 di rumah sakit Hermina memerlukan obat tersebut.

Dengan jumlah pasien Covid-19 sebanyak 28.131 orang, maka rumah sakit tersebut memerlukan sekitar 4.200 obat jenis Tocilizumab untuk pasien dengan gejala berat. Mengacu kepada kondisi itu, kata Dian, pemerintah diharapkan bisa menambah jumlah produsen obat terkait.

"Pemerintah sudah bagus dalam menjaga persediaan obat terapi Covid-19 seperti Favipiravir, Remdesivir, dan Oseltamivir. Hanya, RS memerlukan upaya pemerintah untuk menambah jumlah produsen Tocilizumab yang hanya satu," ujar Dian kepada Bisnis, Senin (26/7/2021).

Sekadar informasi, Tocilizumab diproduksi secara tunggal oleh perusahaan yang berbasis di Swiss, Roche. Persediaan obat tersebut di Tanah Air sudah kosong hampir dalam waktu sepekan terakhir. Dalam pemakaiannya, Tocilizumab digunakan untuk pasien yang berada di ruang ICU.

Adapun, kekosongan stok Tocilizumab yang dialami rumah sakit juga disinyalir terjadi karena pengadaan obat tersebut mesti melewati mekanisme impor sehingga tidak semudah pengadaan obat-obat terapi Covid-19 lainnya.

Sementara itu, persediaan obat terapi Covid-19 seperti Oseltamivir, Faripiravir, dan Remdesivir dikatakan sudah relatif aman sejak 2 pekan terakhir setelah mengalami kekosongan pada awal Juli lalu.

Eka mengatakan Hermina Group mendapat pasokan yang lumayan banyak dari PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) sehingga diperkirakan persediaan bakal mencukupi untuk keperluan rumah sakit sampai dengan akhir Agustus 2021.

Selain itu, persediaan Immunoglobulin diperkirakan juga masih mencukupi sampai dengan beberapa bulan ke depan. Pasokan obat tersebut, kata Eka, datang pada pekan lalu dan diperkirakan distribusinya akan berlanjut dengan lancar ke depannya.

Sebagai informasi, total pasien Covid-19 di Hermina Group hingga Juni 2021 sebanyak 28.131 orang terdiri atas 2 persen kategori ringan, 83 persen kategori sedang, dan 15 persen kategori berat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper