Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mencabut ancaman tarif atas barang-barang Vietnam setelah kedua negara mencapai kesepakatan di mana negara Asia ini akan mengizinkan lebih banyak fleksibilitas dalam mata uangnya.
Perjanjian antara Departemen Keuangan AS dan Bank Negara Vietnam menandai penyelesaian masalah yang memuaskan dan tidak ada jaminan apapun, ungkap Kantor Perwakilan Dagang AS dalam sebuah pernyataan Jumat (23/7/2021). USTR dan Departemen Keuangan akan memantau implementasi Vietnam, menurut kantor perwakilan tersebut.
Selama hari-hari penutupan administrasi Presiden Donald Trump pada bulan Januari tahun lalu, USTR menyebut tindakan mata uang Vietnam tidak masuk akal dan membatasi bisnis AS menyusul penyelidikan pasal 301 Undang-Undang Perdagangan. Namun, AS menahan diri untuk tidak memukul Vietnam dengan tarif hukuman.
Sementara itu, pemerintahan Biden telah menghadapi tenggat waktu yang dekat untuk menerbitkan daftar produk yang diusulkan di bawah penyelidikan yang dimulai di bawah Trump.
AS adalah pasar ekspor terbesar Vietnam, dengan nilai pengiriman berlipat ganda selama lima tahun terakhir. Tetapi negara Asia Tenggara itu telah mencatatkan kesenjangan perdagangan yang melebar dengan AS yang menjadikannya target bagi Trump. Tahun ini, Vietnam memiliki surplus neraca perdagangan besar dengan AS. Posisinya berada di belakang China dan Meksiko.