Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan konstruksi Tol Balikpapan–Samarinda telah rampung. Namun demikian, pemerintah belum dapat memastikan jadwal peresmian jalan tol tersebut.
Seperti diketahui, sebagian Jalan Tol Balikpapan-Samarinda telah beroperasi pada Desember 2019, yakni ruas Samboja–Muara Jawa (30,98 kilometer), Muara Jawa–Palaran (17,5 kilometer), dan Palaran–Samarinda (17,95 kilometer). Adapun, pemerintah telah menyelesaikan konstruksi sekitar 33 kilometer per Juli 2021.
"Jalan Tol Balikpapan–Samarinda sepanjang 99,55 kilometer merupakan konektivitas bebas hambatan yang pertama di Pulau Kalimantan. Saat ini, progres keseluruhan Jalan Tol Balikpapan–Samarinda seksi 1 dan 5 sudah mencapai tahap akhir penyelesaian," kata Kepala BPJT Danang Parikesit kepada Bisnis, Jumat (23/7/2021).
Berdasarkan data BPJT, perkembangan konstruksi tol tersebut telah mencapai 99,65 persen. Selain itu, proses pembebasan lahan berada di posisi 99,95 persen.
Danang mengatakan tahap akhir penyelesaian yang dimaksud adalah tahap akhir pembebasan lahan di seksi 1 dan seksi 5. Oleh karena itu, lanjutnya, peresmian ruas tersebut masih bersifat situasional menunggu arahan Kepala Negara dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Secara rinci, seksi 1 yang dimaksud adalah Kilometer 13-Samboja sepanjang 22,02 kilometer, sedangkan seksi 5 yang dimaksud adalah Sepingan-Kilometer 13 sepanjang 11,5 kilometer. Sumber pendanaan untuk konstruksi seksi 1 berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sementara itu sumber dana konstruksi seksi 5 adalah gabungan dari anggaran negara dan pinjaman dari China.
Secara total, investasi yang diserap oleh jalan bebas hambatan tersebut mencapai Rp11,89 triliun. PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan memiliki konsesi tol tersebut selama 45 tahun hingga kuartal III/2061.
Danang mengatakan Tol Balikpapan-Samarinda merupakan konektivitas pendukung Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur dengan berbagai pusat bisnis lain, seperti Balikpapan Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, dan Bontang. Di samping itu, ujarnya, tol tersebut menjadi salah satu infrastruktur pendukung menuju Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Samarinda.
Danang mencatat tol tersebut dapat memangkas waktu perjalanan Balikpapan ke Samarinda dari 3-4 jam menjadi 1,5-2 jam. Tol tersebut dirancang memiliki tiga lajur per jalur dengan kecepatan rata-rata sekitar 80 kilometer per jam.
Walaupun belum memiliki surat keputusan resmi, tarif tol tersebut direncakan sekitar Rp1.290 per kilometer. Dengan kata lain, total tarif yang dibutuhkan untuk menyusuri seluruh jalan tol tersebut mencapai Rp126.407.