Bisnis.com, JAKARTA - Nada sumbang dari berbagai kalangan terkait dengan kepergian sejumlah menteri di kala pandemi mewarnai jagat media massa Tanah Air.
Komentar dari berbagai pihak ini menyoroti rasa kemanusian para menteri tersebut. Pergi ke luar negeri, berfoto, tanpa masker dan tersenyum. Sementara itu, di dalam negeri, kasus harian Covid-19 memuncak hingga melebihi angka 50.000 kasus.
Kemarin, Rabu (14/7/2021), penambahan kasus mencapai 54.517 kasus per hari. Ini menjadikan Indonesia negara nomor satu dengan tambahan kasus, melampaui India. Indonesia pun dicap sebagai episentrum Covid-19 di Asia.
Dari pantauan Bisnis dari awal tahun hingga Juli ini, ada sejumlah menteri yang keluar negeri untuk keperluan dinas. Berikut daftarnya:
1. Menteri Pertahanan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diketahui melakukan kunjungan ke Prancis pada Juni lalu. Dalam kunjungannya, Prabowo bertemu dengan Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly.
Baca Juga
Keduanya menandatangani persetujuan kerja sama pertahanan atau Defence Cooperation Agreement (DCA) melalui sebuah pertemuan bilateral di Hotel de Brienne, Paris, Perancis, Senin (28/6/2021).
"DCA menjadi payung penting bagi kerja sama pertahanan yang komprehensif antara Indonesia dan Perancis ke depan yang saling menguntungkan di berbagai bidang yang menjadi kepentingan kedua negara," ujar Prabowo dalam keterangan tertulis KBRI Paris, Selasa (29/6/2021).
Dari postingan Instagram @prabowo, tampak foto Ketua Umum Partai Gerindra tersebut dengan Florence Parly.
View this post on Instagram
2. Menteri PPN/ Kepala Bappenas
Sementara itu, Menteri PPN dan Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa melakukan perjalanan ke Italia dan Prancis pada bulan lalu. Di Italia, Suharso menghadiri G20 Foreign and Development Joint Ministerial Meeting and the G20 Development Ministerial Meeting di Matera, Italia, Selasa (29/6/2021).
Setelah dari Italia, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ini melakukan pertemuan bilateral antara Kementerian PPN/Bappenas dengan Badan Pembangunan Prancis atau The Agence Française de Développement (AFD) dan Kementerian Ekonomi dan Keuangan Prancis di KBRI Paris, Kamis (1/7/2021).
3. Menteri Luar Negeri
Juni lalu bersama Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengikuti rangkaian pertemuan tingkat menteri G20.
Dia melakukan beberapa pertemuan bilateral dengan mitra anggota G20 membahas kerja sama setibanya di Italia.
Menteri Retno juga membahas kerja sama perdagangan, investasi, dan juga vaksin dengan Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio, seiring dengan presidensi Italia pada pertemuan G20 tahun ini. Dia juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kanada Marc Garneau untuk membahas dimulainya negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), sepekan setelah kedua negara menyepakati perjanjian perundingan komprehensif.
Sebelumnya, Retno diketahui mengunjungi Wu Yi, Fujian, China pada 31 Maret - 2 April 2021.
Dikutip dari Antara, Retno saat itu bertandang ke China bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perdagangan M.Lutfi. Ketiganya mengunjungi provinsi Fujian.
Tampak, Erick Thohir membagikan kegiatan mereka di Instagram miliknya @erickthohir.
Kemudian, Retno kembali berkunjung ke China pada 7 Juni 2021. Kali ini dia mengunjungi China Barat Daya dan bertemu Menteri Wang Yi yang sebelumnya telah berjumpa pada kunjungan April lalu.
Menariknya, Menteri Wang Yi sempat berkomentar bahwa Retno adalah menteri luar negeri yang paling banyak berkunjung ke China.
"Fakta bahwa Retno menjadi menteri luar negeri yang paling banyak berkunjung ke China sejak merebaknya Covid-19 menunjukkan frekuensi dan tingkat komunikasi, rasa saling percaya, dan kerja sama kedua negara," kata Wang, seperti dilansir dari CGTN, Selasa (7/6/2021).
4. Menteri BUMN
Erick Thohir telah mengunjungi China pada 2020. Namun, dirinya kembali terbang ke Negeri Tirai Bambu pada April lalu bersama dengan Menlu Retno dan Mendag Lutfi.
"Saya juga bertemu dengan Mr. Ren Hongbin, Vice Chairman The State-owned Assets Supervision and Administration Commission of the State Council (SASAC) untuk membahas peningkatan kerjasama BUMN antar kedua negara," tulis Erick di Instagram miliknya (2/4/2021).
Dia juga bertemu dengan perwakilan dari konsorsium CATL, Brunp, dan Lygend (CBL) yang bermitra dengan konsorsium BUMN (MIND ID, Pertamina, PLN, dan Antam) untuk pengembangan EV Battery.
"Insya Allah, hasil dari kunjungan kerja kali ini dapat memperkuat sinergi Indonesia-RRT dalam konteks bilateral," kata Erick.
View this post on Instagram
4. Menko Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja selama dua hari ke Singapura pada 13 dan 14 Juli 2021.
Ada beberapa agenda, salah satunya menyampaikan kerja sama internasional memulihkan ekonomi berbasis revolusi digital dan inovasi teknologi.
Pada konferensi Asia Tech x Singapore (ATxSG) dengan tema Redefining Tech for a Better Future, pembahasan akan difokuskan bagaimana pemerintah dapat bekerjasama dengan menggunakan teknologi dalam upaya meraih ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Airlangga berkesempatan bertemu Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
Lee melalui statusnya di Instagram mengatakan bahwa Indonesia dan Singapura memiliki ikatan persahabatan yang sangat erat.
“Saya berdiskusi dengan Pak Airlangga kemungkinan kolaborasi baru, termasuk ekonomi digital,” tulisnya yang dikutip Bisnis.com.
Lee menjelaskan bahwa ikatan kedua negara tetap tumbuh meski dunia dihadapkan dengan pandemi.
Oleh karena itu, kolaborasi untuk mengatasi ini menjadi salah satu pembahasan.
“Indonesia saat ini sedang mengalami lonjakan kasus. Untuk membantu tetangga dan teman kita, Singapura menyumbangkan pasokan medis ke Indonesia. Kami berharap situasi mereka akan segera stabil,” jelasnya.
Airlangga juga dalam statusnya di Instagram menuturkan bahwa Negeri Singa merupakan salah satu negara sahabat dan mitra ekonomi utama terpenting bagi Indonesia, khususnya dalam investasi dan perdagangan.
Fokus kunjungan dan pertemuannya adalah kerja sama bilateral di bidang ekonomi. Baca Juga : RI dan Singapura Sepakat Reformasi Pajak Global G7 Hambat Ekonomi
“Mulai dari soal investasi, transportasi, pariwisata, tenaga kerja, agribisnis, terkait pembangunan kawasan Batam-Bintan-Karimun, serta kawasan ekonomi khusus lain di Indonesia,” tulisnya.
Di Singapura bertemu dengan Menteri Luar Negeri Vivian Balakhrisnan.
5. Menteri Investasi
Dalam rilis Kementerian Investasi, Bahlil Lahadalia diketahui berkunjung ke AS bersama rombongan yang terdiri dari Mendag Lutfi serta Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H. Maming dan mantan anggota DPR Demokrat Michael Wattimena.
Bahlil juga Stafsus Hubungan Daerah Kementerian Investasi Tina Talisa, Deputi Bidang Promosi Kementerian Investasi Ikmal Lukman dan Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Yuliot.
6. Menteri Perdagangan
Mendag Lutfi bertandang ke luar negeri dua kali, yakni China dan AS.
Ke China, April 2021, Lutfi pergi bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menlu Retno.
Sementara itu, dalam kunjungan kerja ke AS selama 9 hari (9-18 Juli 2021), Lutfi melakukan sejumlah pertemuan.
Bersama Bahlil, Lutfi menemui COO US International Development Finance Corporation David Marchick pada Senin (12/7/2021).
Dalam pertemuan ini dibahas terkait dengan sovereign wealth fund dan potensi peningkatan investasi di berbagai sektor di Indonesia, a.l. teknologi, gender dan UMKM serta perubahan iklim dan vaksin Covid-19.
Selanjutnya, Lutfi juga bertemu CEO US-Asean Business Council Alex Feldman.
Dalam kunjungan kerja ini, juga turut serta dalam rombongan CEO Indonesia Investment Ridha Wirakusumah.
Anggaran Dinas
Dari kisah perjalanan dinas di atas, ternyata terselip kisah miris dari Menteri Keuangan.
Dalam rapat bersama DPR, Sri Mulyani pernah mengatakan bahwa bahwa perjalanan dinas luar negeri dikurangi karena terjadi realokasi anggaran akibat pandemi Covid-19.
Secara keseluruhan, alokasi dana perjalanan dinas turun jadi hanya sepertiga.
Berdasarkan pemaparannya di depan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), anggaran perjalanan dinas luar negeri sebelum pandemi sebesar Rp69,82 miliar.
Saat Covid-19, anggarannya turun jadi Rp3,34 miliar.
“Perjalanan dinas luar negeri bahkan nyaris tidak ada. Terakhir perjalan dinas yaitu pertemuan G20 sebelum outbreak di Riyadh, Saudi Arabia. Setelah itu meeting luar ngeri menggunakan online,” katanya, Kamis (10/6/2021).
Sri Mulyani menjelaskan bahwa jika ditotal, belanja birokrasi sebelum pandemi yaitu periode Maret 2019 sampai Februari sebesar Rp1,97 triliun. Saat Covid-19 yaitu Maret 2020 sampai Februari 2021 turun menjadi Rp0,72 triliun.