Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Harga Rumah China Melambat Usai Pemerintah Perketat KPR

Pasar perumahan China melambat setelah pemerintah memulai gelombang langkah baru untuk menahan lonjakan harga. Beberapa bank telah berhenti menawarkan pinjaman kepada pembeli rumah sejak Mei karena regulator memperketat eksposur real estat pemberi pinjaman
Residensial dan perkantoran di Beijing, China, dalam foto file 10 Januari 2017./Reuters/Jason Lee
Residensial dan perkantoran di Beijing, China, dalam foto file 10 Januari 2017./Reuters/Jason Lee

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan harga rumah di China melambat untuk pertama kalinya tahun ini pada Juni setelah pihak berwenang meningkatkan langkah-langkah untuk mendinginkan pasar dengan pinjaman KPR yang lebih ketat.

Dilansir Bloomberg, Kamis (15/7/2021), Biro Statistik Nasional menyatakan harga rumah baru di 70 kota, tidak termasuk perumahan bersubsidi negara, naik 0,41 persen bulan lalu dari Mei. Nilai di pasar sekunder, yang menghadapi sedikit intervensi pemerintah, naik 0,28 persen.

Pasar perumahan telah melambat setelah pemerintah memulai gelombang langkah baru untuk menahan lonjakan harga. Beberapa bank telah berhenti menawarkan pinjaman kepada pembeli rumah sejak Mei karena regulator memperketat eksposur real estat pemberi pinjaman, menurut Beike Research Institute.

Lonjakan bunga KPR di beberapa kota juga dapat menyebar lebih luas, mengganggu penjualan, menurut analis Bloomberg Intelligence Kristy Hung.

Regulator perbankan telah mulai mengekang penerbitan sekuritas yang didukung oleh hipotek perumahan, sebuah langkah yang dapat membatasi pinjaman rumah baru dan permintaan pembeli yang lambat.

Pada Mei, para pembuat kebijakan juga mengisyaratkan bahwa mereka mungkin menghidupkan kembali upaya untuk menguji pajak real estat nasional yang telah lama tertunda, sebuah tanda yang lebih kuat dari kesediaan mereka untuk mengendalikan harga.

Presiden Xi Jinping pada akhir April mengulangi pernyatannya bahwa rumah adalah untuk ditinggali, bukan untuk spekulasi, ketika memimpin pertemuan Politbiro China, badan penguasa tertinggi Partai Komunis.

Pengembang mendorong proyek untuk mengumpulkan uang tunai dan meningkatkan neraca mereka di bawah aturan pinjaman baru yang lebih ketat saat musim pelaporan pendapatan semester pertama mendekat.

Namun, menurut Hung, penjualan mereka bisa kehilangan tenaga dalam beberapa bulan mendatang karena regulator mencegah pinjaman bisnis mengalir ke real estat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper