Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Singapura tumbuh 14,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal kedua tahun ini, sebagian besar disebabkan oleh basis yang rendah pada periode yang sama tahun lalu ketika lockdown diterapkan.
Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura mengatakan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal kedua tahun ini tetap 0,9 persen di bawah tingkat pra-pandemi yang terlihat pada kuartal yang sama tahun 2019.
Dikutip dari Channel News Asia, Angka PDB yang kuat sebagian besar diharapkan untuk kuartal kedua tahun ini, mengingat basis rendah dari tahun lalu ketika ekonomi berkontraksi 13,3 persen karena pemutus sirkuit memadamkan hampir semua kegiatan ekonomi dari 7 April hingga 1 Juni.
Ekonom sektor swasta yang disurvei oleh bank sentral dalam survei kuartalan baru-baru ini telah memperkirakan pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 15 persen untuk kuartal April hingga Juni tahun ini.
Pada basis penyesuaian musiman atau secara kuartalan (quarter to quarter/qtq), ekonomi Singapura mengalami kontraksi sebesar 2 persen pada kuartal kedua, kebalikan dari pertumbuhan 3,1 persen pada kuartal sebelumnya.
Dari seluruh sektor, konstruksi mengalami pertumbuhan terkuat dengan ekspansi 98,8 persen yoy, berbalik dari penurunan 23,1 persen pada kuartal sebelumnya.
Baca Juga
Sektor yang sempat babak belur pada tahun lalu ini mendapat dorongan dari efek dasar yang rendah. MTI mengatakan secara absolut, nilai tambah sektor konstruksi tetap 31,6 persen di bawah level pra-pandemi pada kuartal kedua 2019.
Manufaktur tercatat tumbuh sebesar 18,5 persen yoy, memperpanjang pertumbuhan 11,3 persen dalam tiga bulan sebelumnya.
Dukungan untuk pertumbuhan datang dari ekspansi output di semua kelompok produksi, kecuali manufaktur biomedis. Kelompok elektronik dan rekayasa presisi terus melihat ekspansi yang sehat karena permintaan global yang kuat untuk peralatan semikonduktor dan semikonduktor.
Industri yang memproduksi jasa secara keseluruhan tumbuh 9,8 persen yoy di kuartal kedua.
Pengelompokan ke dalam berbagai sektor jasa, perdagangan besar dan eceran, serta transportasi dan penyimpanan tumbuh sebesar 9,3 persen, membalikkan kontraksi 1,7 persen pada kuartal sebelumnya.
Semua sektor dalam kelompok ini berkembang selama kuartal tersebut, menurut MTI. Secara khusus, pertumbuhan sektor ritel dan transportasi dan gudang didukung oleh basis yang rendah karena pembatasan domestik dan perbatasan yang ketat selama pandemi tahun lalu.
Secara keseluruhan, nilai tambah kelompok sektor ini tetap 6,8 persen di bawah tingkat sebelum pandemi. Sektor informasi dan komunikasi, keuangan dan asuransi dan jasa profesional secara kolektif meningkat sebesar 7,8 persen pada kuartal kedua, memperpanjang pertumbuhan 3,2 persen dalam tiga bulan sebelumnya.