Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Andalkan Mamin, Pemerintah Yakin Surplus Perdagangan Lebih Baik dari Tahun Lalu

Tahun ini surplus perdagangan ditopang oleh 15 produk makanan dan minuman (mamin).
Petani memanen kopi ekselsa di lereng pegunungan /Antara Foto-Syaiful Arif
Petani memanen kopi ekselsa di lereng pegunungan /Antara Foto-Syaiful Arif

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah optimistis surplus perdagangan tahun ini akan melampui perolehan tahun lalu yang mencapai US$20,7 miliar.

Optimisme tersebut juga berdasarkan hasil kenaikan surplus perdagangan sebesar 2,36 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi US$10,17 miliar per Mei 2021.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan pada periode yang sama peningkatan surplus perdagangan Mei 2021 tersebut merupakan yang tertinggi dalam satu dekade terakhir dan terjadi dalam suasana pandemi Covid-19.

"Kami optimistis tahun ini surplus perdagangan akan melampaui angka tahun lalu, hal itu juga sesuai arahan Presiden bahwa Indonesia harus bisa mencetak surplus perdagangan di tengah pandemi," katanya dalam Investor Daily Summit 2021, Selasa (13/7/2021).

Jerry merinci surplus perdagangan berhasil ditopang oleh 15 produk makanan dan minuman (mamin). Pertama, ekspor udang kemasan dengan nilai ekspornya mencapai US$417,6 juta sepanjang Januari-Mei 2021 atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$341,3 juta.

Adapun pasar utama udang kemasan adalah Amerika Serikat (AS) yang berkontribusi 78,8 persen. Kemudian dilanjutkan Jepang sebesar 11 persen, Belanda 2 persen, Puerto Rico 1,6 persen, 1,5 persen, dan Kanada 1,3 persen.

Kedua, produk unggulan ekspor yakni kopi instan dengan nilai mencapai US$261,66 juta selama lima bulan pertama tahun ini atau meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$194,2 juta.

Negara tujuan utama ekspor kopi instan paling adalah Filipina atau sebesar 72,9 persen dari total ekspor komoditas ini. Selanjutnya Malaysia sebesar 7,2 persen, Uni Emirat Arab 3,3 persen, Singapura 1,6 persen, dan China 1,5 persen.

Ketiga, produk unggulan ekspor adalah makanan olahan lainnya. Peringkat ekspor selanjutnya diisi oleh produk waffles dan wafer, ikan kemasan, mi instan, biskuit, snack atau camilan buah kering dan kacang, saus, dan kembang gula.

"Lalu ada ekspor produk softdrink, sereal, cokelat, sari malti atau olahan makanan dari tepung, dan jus nanas. Total ada top 15 produk olahan dari Indonesia mencapai 95,64 persen dari total nilai ekspor pada 2020,” ujar Jerry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper