Bisnis.com, JAKARTA - CEO Tesla Elon Musk diharapkan hadir di pengadilan pada hari Senin (12/7/2021) terkait dengan persidangan akuisisi SolarCity. Jika pihak Elon Musk kalah, dia harus membayar lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp28,8 triliun dari kekayaan pribadinya yang cukup besar.
Musk akan menjadi saksi pertama dalam persidangan untuk mempertahankan perannya dalam akuisisi SolarCity senilai US$2,6 miliar yang dilakukan Tesla. Pemegang saham telah menggugat Musk dan anggota dewan Tesla, menuduh bahwa kesepakatan 2016 merupakan bailout SolarCity.
Mereka juga menuduh bahwa aksi korporasi itu secara tidak adil memperkaya keluarga Musk, yang termasuk di antara pemegang saham terbesar. Di samping itu, Musk dan yang lainnya gagal mengungkapkan semua detail terkait akuisisi dan diduga melanggar tanggung jawab fidusia. Musk bersikeras dia sepenuhnya ditolak dari negosiasi atas kesepakatan itu.
Tahun lalu, anggota dewan yang disebutkan dalam gugatan itu menyelesaikan kesepakatan dengan pemegang saham Tesla sebesar $60 juta tanpa pengakuan kesalahan. Musk, orang terkaya kedua di dunia, adalah satu-satunya terdakwa yang memilih untuk membawa pertarungan ke pengadilan.
Tidak ada juri yang bisa dibujuk dalam hal ini. Nasib Musk akan ditentukan oleh hakim Delaware Chancery Court, Wakil Rektor Joseph Slights III. Musk memiliki andil dalam masalah hukum di luar SolarCity.
Dalam kasus SolarCity, seperti dilansir CNCB International, hakim harus memutuskan apakah Musk adalah pemegang saham pengendali yang memenuhi standar keadilan penuh dalam penanganannya atas akuisisi SolarCity.
Baca Juga
Menurut dokumen pengadilan, Musk memiliki 22,1 persen saham biasa Tesla saat kesepakatan akusisi berlangsung, dan berhak atas 21,9 persen saham dari SolarCity. SolarCity adalah aset bermasalah yang terus menerus mengeluarkan uang tunai di pasar padat modal yang fokus pada penempatan tenaga surya untuk perumahan.
SEC sebelumnya pernah menggugat Musk pada tahun 2018 karena penipuan. Namun, Musk dan Tesla menyelesaikannya dengan masing-masing membayar US$20 juta.
Tuduhan itu muncul setelah Musk membagikan tweet tentang rencana mengakuisisi Tesla secara pribadi seharga US$420 per saham, sebuah langkah yang membuat harga saham Tesla melonjak. Musk harus melepaskan sementara peran pemimpinnya di Tesla sebagai salah satu persyaratan penyelesaian.