Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan penyertaan modal negara atau PMN sebesar Rp8,23 triliun kepada PT PLN (Persero) pada 2022.
Usulan tersebut merupakan bagian dari usulan PMN pada 2022 sebesar Rp72,449 triliun untuk 12 BUMN.
“Lalu penugasan, untuk PLN [diusulkan] Rp8,2 triliun,” kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (8/7/2021).
Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan bahwa usulan PMN tersebut bertujuan untuk membantu struktur keuangan dan memperbaiki permodalan PLN.
Hal ini juga dilakukan karena dalam beberapa tahun mendatang akan ada sekitar 20 gigawatt (GW) kapasitas pembangkit listrik yang akan masuk ke sistem PLN, terutama yang berasal dari produsen listrik swasta atau independent power producer (IPP).
Selain itu, PLN juga memiliki penugasan untuk menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan di lima lokasi destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), yakni Danau Toba, Likupang, Labuan Bajo, Mandalika, dan Borobudur.
“Ada kebutuhan kurang lebih Rp800 miliar untuk bisa melakukan pengembangan di lima DPSP tersebut," kata Pahala.
Lebih lanjut, penambahan PMN juga dibutuhkan untuk pengembangan jaringan transmisi dan distribusi, termasuk pengembangan gardu induk dan smart grid.
“Mengingat di tahun-tahun mendatang kami juga akan lakukan pengembangan untuk pembangkit energi baru terbarukan, sehingga tentunya butuh pengembangan transmisi dan smart grid karena sifat pembangkit energi terbarukan intermitensinya tinggi,” ucapnya.