Bisnis.com, JAKARTA – Indeks nilai tukar petani (NTP) pada Juni 2021 mengalami kenaikan tipis sebesar 0,19 persen jika dibandingkan dengan Mei 2021.
Kenaikan indeks terjadi di subsektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan. Sebaliknya, subsektor hortikultura dan perikanan turun.
“NTP Juni naik 0,19 persen secara bulanan menjadi 103,59 karena indeks yang diterima naik 0,01 persen, sedangkan indeks yang dibayar petani mengalami penurunan 0,18 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, Kamis (1/7/2021).
Margo memaparkan kenaikan NTP tanaman pangan mencapai 0,43 persen dibandingkan dengan Mei 2021. Kenaikan juga terjadi pada tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,71 persen dan peternakan naik 0,33 persen.
“Hortikultura dan perikanan mengalami penurunan, masing-masing 2,41 persen dan 0,37 persen,” lanjutnya.
Secara nasional, NTP kurun Januari–Juni 2021 sebesar 103,26 dengan nilai indeks yang diterima petani (It) sebesar 111,13 sedangkan indeks yang dibayar (Ib) sebesar 107,62.
Pada Juni 2021, NTP Provinsi Maluku Utara mengalami kenaikan tertinggi dibandingkan dengan kenaikan NTP provinsi lainnya, yakni sebesar 3,50 persen. Sebaliknya, NTP Provinsi Bengkulu mengalami penurunan tertinggi yakni sebesar 2,16 persen.
Adapun Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional pada Juni 2021 sebesar 103,88, atau turun 0,16 persen dibandingkan dengan NTUP bulan sebelumnya.