Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Praktik Suap, IPC Beberkan Digitalisasi Peti Kemas

Pelindo II menilai digitalisasi akan membuat layanan peti kemas lebih transparan dan efisien.
Truk kontainer antre untuk keluar dari pelabuhan peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT) di Jakarta, Kamis (19/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha
Truk kontainer antre untuk keluar dari pelabuhan peti kemas Jakarta International Container Terminal (JICT) di Jakarta, Kamis (19/12/2019). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia II (persero) atau Pelindo II mengoptimalkan layanan terminal peti kemas dengan digitalisasi guna meningkatkan efisiensi jasa kepelabuhan dan mencegah praktek suap-menyuap.

Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono menyebutkan sejumlah program optimalisasi pelayanan operasi kepelabuhan melalui digitalisasi yang tengah dilakukan.

Pertama, yakni, Single Truck Identity. Single Truck ID merupakan sistem berbasis elektronik yang terintegrasi dengan Trucking Company, Asosiasi Trucking dan Cabang Pelabuhan dalam melakukan pendaftaran Truck ID yang berisi data identitas kendaraan seperti nomor polisi dan data perusahaan pemilik truk/perusahaan angkutannya.

"Dengan implementasi Single TID ini, identitas truck yang masuk ke semua terminal yang ada di lingkungan IPC akan berada dalam satu database, sehingga akan memudahkan dalam identifikasi, penataan dan mengawasi truk kedepan," ujarnya, melalui keterangan resmi, Selasa (29/6/2021).

Kedua, lanjutnya, penerapan centralized traffic management system. Hal ini merupakan sistem pengendalian lalu lintas yang mengawasi dan mengatur aktivitas keluar dan masuknya truk trailer di wilayah Pelabuhan. Memurutnya, dengan penerapan centralize traffic management syatem ini, petugas akan dengan mudah mengawasi dan mengatur pergerakan truck melalui CCTV dan pengeras suara serta patroli secara berkala.

Ketiga, penggunaan i-Hub. I-Hub adalah single platform untuk semua pelayanan berbasis digital.I-Hub ini merupakan pengembangan dari layanan e-Service yang telah berjalan selama ini.

Arief menambahkan dengan fitur monitoring, track and trace petikemas dan sarana pengangkut secara realtime yang langsung dapat dimonitor oleh pemilik barang, berbasis mobile app dan web. Dengan implementasi i-Hub ini, IPC memastikan bahwa semua layanan customer kedepan tidak ada lagi physical contact dan berbasis digital.

Keempat, paparnya, penerapan Single Terminal Operating System (Single TOS), untuk memudahkan perencanaan dan pengendalian operasi di semua terminal di IPC dalam satu aplikasi TOS.

Penerapan Single TOS ini sejalan dengan program pemerintah yang tertuang dalam Inpres No. 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE) di Pelabuhan.

"Digitalisasi membuat pelayanan kepelabuhan menjadi lebih transparan, bukan cuma mengoptimalkan pelayanan, melainkan juga meminimalisasi peluang praktik suap-menyuap," tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper