Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Permintaan, Indonesia Bangun Pabrik Sarang Walet di Shanghai

Nilai ekspor sarang burung walet Indonesia ke China berada di posisi pertama, dengan total nilai tahun 2020 capai US$413,6 juta.
Petugas memeriksa kemasan sarang burung walet siap ekspor ke China, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (29/1/2015)./Antara-Rivan Awal Lingga
Petugas memeriksa kemasan sarang burung walet siap ekspor ke China, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (29/1/2015)./Antara-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asal Indonesia mulai mencengkeram pasar sarang burung walet di China dengan membangun pabrik seiring dengan tingginya permintaan.

Duta Besar RI untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun bersama Chairman & CEO Yantyty Group Co.,Ltd Rudy Foniaty dan Lily Foniaty menghadiri acara peletakan batu pertama industri pengolah makanan sarang burung walet (SBW) Indonesia di kawasan industri Fengxian District, Shanghai pada Sabtu (28/6/2021).

Yantyty Group bersama PT Anugerah Citra Walet Indonesia (ACWI) merupakan perusahaan yang mensuplai kebutuhan bahan baku sarang burung walet. Hasil produksinya dapat diolah menjadi makanan, minuman, kue sampai dengan kosmetik.

Dubes Djauhari mengatakan pembangunan fasilitas produksi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi peningkatan perdagangan bilateral antara RI dan China.

“Produk sarang burung walet sendiri saat ini sudah menjadi salah satu produk unggulan Indonesia ke China dan menyumbang sekitar 80 persen dari kapasitas produksi dunia untuk sarang burung walet yang memiliki kualitas terbaik,” kata Djauhari seperti dikutip dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri yang disiarkan pada Senin (28/6/2021)

Nilai ekspor sarang burung walet Indonesia ke China berada di posisi pertama, dengan total nilai tahun 2020 capai US$413,6 juta, naik 88,05 persen dari total nilai ekspor periode tahun 2019.

Pada posisi ini, ekspor produk sarang burung walet Indonesia mampu menguasai sekitar 75 persen pangsa pasar sarang burung walet di China.

Ekspansi bisnis di China ini disebut Dubes Djauhari bentuk dari komitmen kerja sama komprehensif strategis antara kedua negara yang utamanya difokuskan dalam kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi.

Bagi China, Indonesia merupakan mitra perdagangan ke-4 terbesar. Sementara bagi Indonesia, China masih menjadi mitra dagang terbesar dan berada di posisi ke-2 sebagai investor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper