Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Digitalisasi, Begini Prospek Emiten Produsen Kertas Alkindo (ALDO)

Herwanto menyebut selain kertas coklat, ALDO juga melihat adanya prospek dari industri fast-moving consumer goods (FMCG) dan bisnis daring yang bertumbuh secara pesat.
Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) Herwanto Sutanto (dari kanan) didampingi Direktur Erik Sutanto, dan Direktur Independen Kuswara menyampaikan penjelasan, saat paparan publik, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Rachman
Direktur Utama PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) Herwanto Sutanto (dari kanan) didampingi Direktur Erik Sutanto, dan Direktur Independen Kuswara menyampaikan penjelasan, saat paparan publik, di Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen kertas dan petrokimia, PT Alkindo Naratama Tbk. (ALDO) menilai pertumbuhan berkelanjutan bisnis perseroan masih terbuka lebar ke depan dengan sejumlah peluang yang ada saat ini.

Direktur Utama Alkindo Naratama Herwanto Sutanto mengatakan Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan sehingga pengiriman dari satu pulau ke pulau lainnya akan membutuhkan kemasan seperti kardus, yang bahan bakunya berasal dari kertas coklat.

"Sebagian besar kertas coklat digunakan sebagai packaging tumbuh in line dengan dengan economy growth yang ada. Selain itu terdapat pergeseran penggunaan kertas yang digunakan oleh industri yaitu dari kertas putih menjadi kertas coklat yang dinilai lebih ramah lingkungan," katanya kepada Bisnis, Sabtu (26/6/2021).

Herwanto menyebut selain kertas coklat, ALDO juga melihat adanya prospek dari industri fast-moving consumer goods (FMCG) dan bisnis daring yang bertumbuh secara pesat.

Hal itu melalui produk Papercore Alkindo yang digunakan sebagai film core oleh industri flexible packaging maka akan berkontribusi secara tidak langsung pada industri FMCG yang juga saat ini turut berkembang.

Selain itu, menurut Herwanto dengan adanya tren teknologi memudahkan pemesanan makanan secara daring yang akan memerlukan kemasan yang dapat disediakan oleh ALDO melalui lini produksi terbaru Alkindo, yaitu Paper Box dan Paper Bag.

Adapun tahun ini perseroan menyiapkan belanja modal sebesar Rp185 miliar. Perseroan akan memfokuskan belanja modal pada anak perusahaan PT Eco Paper Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur dari daur ulang kertas coklat yang berkembang pada masa pandemi Covid-19.

Sebesar Rp170 miliar capex dianggarkan perseroan untuk pembuatan mesin pengolahan kertas coklat. Investasi itu akan dikerjakan dalam dua tahap dengan total anggaran sekitar Rp380 miliar.

Sementara itu, Herwanto melanjutkan sisa dana sebesar Rp15 miliar sebagian besar juga akan diperuntukkan bagi anak perusahan PT Alfa Polimer Indonesia. Sedangkan untuk anak perusahaan lainnya PT Swisstex Naratama Indonesia anggaran capex akan menjadi yang terkecil.

Keputusan tersebut, kata Herwanto, guna mendukung strategi bisnis perusahaan yang akan berkonsentrasi pada subsegmen kertas dalam satu hingga dua tahun ke depan.

“Kita konsentrasi dalam satu, dua tahun ini ada di subsegmen kertas, jadi fokus kita ada di kertas, kalau yang di chemical itu akan lebih banyak minor investment,” ujar Herwanto.

Sementara itu, tahun lalu perseroan membukukan penjualan bersih senilai Rp1,10 triliun. Nilai tersebut naik 0,86 persen secara tahunan (year-on-year) dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,09 triliun.

Adapun, kontributor penjualan kertas masih mendominasi total penjualan perseroan. Tercatat penjualan kertas tumbuh 18,90 persen menjadi Rp392,95 miliar pada 2020 berbanding dari 2019 senilai Rp332,75 miliar.

Selanjutnya penjualan polimer juga mengalami kenaikan menjadi Rp173,77 miliar atau tumbuh 19,51 persen dari tahun sebelumnya Rp145,40 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper