Teknologi Digital Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Perbatasan

Grab merupakan platform digital pertama yang hadir di Tarakan sejak 2017 lalu
Foto: dok. Grab
Foto: dok. Grab

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah berdampak buruk pada segala sektor, termasuk UMKM. Situasi ini memaksa masyarakat menyesuaikan diri dengan berbagai hal baru untuk bertahan, termasuk dengan teknologi digital.

Pasalnya, bisnis yang telah masuk ranah digital, terbukti memiliki ketahanan lebih kuat menghadapi pandemi dibandingkan yang offline. Hal ini juga dirasakan warga Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.

Kota termuda di Indonesia ini telah tumbuh dan berkembang dalam beberapa tahun terakhir karena telah bersentuhan dengan teknologi digital. Grab merupakan platform digital pertama yang hadir di Tarakan sejak 2017 lalu.

Melalui layanan seperti GrabBike, GrabExpress, dan GrabKios, banyak peluang baru bagi masyarakat Tarakan yang terbuka dan dampaknya terlihat secara nyata. 

Seperti kisah Heirryah (55), warga Tarakan, mantan Sales Associate perusahaan otomotif di Tarakan yang memilih bergabung menjadi mitra pengemudi Grab. 

“Tidak banyak kesempatan bagi perempuan untuk mencari pekerjaan yang fleksibel, di kota kecil seperti Tarakan. Kebanyakan perempuan menjadi buruh, seperti menjadi pengupas udang," ujarnya.

Awalnya, dirinya menganggap pekerjaannya itu sebagai sampingan saja. Namun, seiring berjalannya waktu, dirinya merasa bahwa Grab memberikan lebih banyak kesempatan lebih baik hingga memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya sebelumnya. 

"Kini, saya dapat dengan mudah mengelola berbagai peran saya, berkat fleksibilitas menjadi mitra pengemudi. Tidak hanya itu, sekarang, saya juga bisa berkontribusi untuk komunitas saya dengan membantu orang mencapai tujuan dengan lebih mudah,” tambahnya.

Teknologi Digital Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Perbatasan

Foto: dok. Grab

Lain lagi kisah Yusuf (32), pengguna layanan GrabKios sejak 2014. Dia memulai bisnis sampingannya dengan menjual pulsa seluler prabayar melalui GrabKios di Pasar Gusher, di mana dia juga bekerja di sebuah toko kelontong. 

Kini, ia juga merupakan mitra pengemudi Grab dan terus menawarkan layanan isi ulang saldo GrabKios kepada sesama mitra pengemudi.

"Mitra pengemudi harus memiliki jumlah uang yang cukup di Dompet OVO mereka untuk menerima pesanan dan GrabKios adalah cara mudah untuk memastikan saldo sesuai dengan yang dibutuhkan," ujarnya. 

Dirinya mendapatkan tambahan pendapatan harian dari layanan itu sekaligus mengajari mereka untuk mengenal layanan pembayaran digital, dimana kalau di Tarakan masyarakat masih banyak yang belum mengenal dan terbiasa menggunakan layanan semacam ini.

PEMERATAAN LAYANAN KEUANGAN

Beda lagi cerita Hendra (45), pedagang baju anak di pasar malam keliling, yang berkeliling berbagai kota di Kalimantan Utara, termasuk Tarakan, Pulau Sapi dan Sebatik. 

Menurutnya, di sana masih banyak sekali masyarakat yang tidak punya rekening bank. Kalaupun ada, perjalanan ke bank bisa 2-3 jam, karena jauh. 

"Saya lalu tertarik untuk jadi agen GrabKios supaya bisa bantu mereka kirim uang dan bayar-bayar tagihan," ujarnya.

Hingga sekarang sudah lebih dari 10 orang di berbagai kota dekat perbatasan Indonesia yang juga menjadi agen GrabKios dan membantu transaksi keuangan masyarakat lokal.

Kamal Sirojudin (40), pelanggan GrabKios, mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan keuangan digital seperti itu di Tarakan.

Teknologi Digital Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Perbatasan

Foto: dok. Grab

Pasalnya dirinya pernah menggalang dana untuk korban bencana banjir di Kalimantan dan banyak yang memilih transfer dengan GrabKios karena mereka tidak memiliki rekening bank. 

"Hal ini tentunya memudahkan kami dan juga masyarakat luas yang ingin membantu sesama," ujar Kamal.

Halim Wijaya, Director of East Indonesia, Grab Indonesia, menekankan manfaat dan dampak ekosistem ekonomi digital harus dirasakan semua orang, termasuk di Indonesia Timur, di mana perkembangan digital sangat penting bagi perputaran ekonomi.

Menurutnya Tarakan memiliki potensi besar yang belum diketahui oleh banyak orang, yang dapat diberdayakan melalui ekonomi digital. 

"Melalui misi GrabForGood yang bertujuan untuk memberikan dampak sosial melalui teknologi, kami ingin membangun platform inklusif yang menghadirkan banyak peluang penghasilan baru dan ini adalah komitmen kami untuk menciptakan perubahan positif dalam jangka panjang bagi masyarakat di seluruh Indonesia," ujarnya. 

Walikota Tarakan, dr. Khairul M.Kes, menyatakan bahwa pemerintah akan terus mengembangkan infrastruktur dan fasilitas untuk membantu pemberdayaan wirausahawan lokal. 

Namun hal itu tidak dapat dilakukan tanpa dukungan yang lebih luas, terutama dari sektor swasta. Menurutnya, salah satunya melalui platform digital seperti Grab tersebut.

"Dengan teknologi yang mendorong ekonomi digital, kami yakin bahwa kemajuan yang pesat akan terlihat, termasuk lebih banyaknya kesempatan kerja dan pengentasan kemiskinan di daerah rural, termasuk Tarakan," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper