Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Krisis Semikonduktor, Daihatsu Klaim Produksi Masih Aman

PT Astra Daihatsu Motor akan terus memonitor dan menggalang kerja sama dengan prinsipal untuk mendaptkan alokasi yang cukup.
Pabrik PT Astra Daihatsu Motor yang bertempat di Sunter, Jakarta Utara. /ADMrn
Pabrik PT Astra Daihatsu Motor yang bertempat di Sunter, Jakarta Utara. /ADMrn

Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra Daihatsu Motor menyebut kondisi produksi pabrikan saat ini masih terkendali kendati ada kelangkaan semikonduktor atau chip secara global.

Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengkonfirmasi hal tersebut. Menurutnya, pabrikan perseroan belum mendapat dampak dari krisis chip saat ini.

"Bahwa ada kelangkaan [chip] memang benar tetapi produksi kami masih berjalan normal hal itu karena alokasi prinsipal kami yang untuk Indonesia," katanya dalam jumpa media virtual, Kamis (17/6/2021).

Ke depannya, Amelia mengemukakan perseroan akan terus memonitor dan menggalang kerja sama dengan prinsipal untuk mendaptkan alokasi yang cukup.

Pada kesempatan yang sama, ADM resmi meluncurkan Daihatsu Rocky 1.200 cc. Kehadiran mobil jenis SUV mungil diharapkan menjadi solusi bagi konsumen yang menginginkan Rocky dengan harga terjangkau.

Rocky 1.200 cc hadir dengan tipe M, X, dan ADS yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp185,8 juta dengan diskon PPnBM 50 persen dan akan menjadi Rp178,9 juta jika PPnBM 100 persen resmi diperpanjang.

Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam sebelumnya mengatakan langkah pemerintah untuk memperpanjang insentif merupakan langkah tepat.

Namun, pada saat bersamaan, dia juga mengungkapkan tantangan yang akan dihadapi oleh para pelaku industri otomotif, yakni kurangnya pasokan semikonduktor atau cip.

"Kendala kami masih menghadapi kekurangan pasokan semikonduktor,” ujar Bob saat dihubungi Bisnis.

Bob menuturkan sebelum insentif PPnBM digulirkan pemerintah, suplai semikonduktor Toyota masih berjalan normal. Tetapi, kebutuhan komponen itu semakin tinggi seiring melonjaknya permintaan akibat relaksasi pajak.

Kondisi itu kian sulit setelah pabrik semikonduktor otomotif terbesar kedua di dunia, Renesas Electronics, mengalami kebakaran pada Maret 2021. Insiden ini pun semakin memperuncing krisis pasokan cip di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper