Bisnis.com, JAKARTA - DAMRI mulai mengembangkan salah satu segmen usaha yang dimiliki, yaitu layanan angkutan barang atau angkutan logistik.
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Sidik Pramono mengatakan inovasi tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan distribusi logistik yang efektif dan efisien.
Hal itu juga merupakan implementasi atas Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. PM 18/2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.
"Hingga tahun 2021 biaya logistik Indonesia masih berada di angka 26,4 persen dari total produk domestik bruto. Angka tersebut dinilai sangat besar dari biaya logistik negara-negara maju yang berkisar di angka 8 persen hingga 12 persen dari total PDB," katanya dalam siaran pers, Rabu (16/6/2021).
Melalui layanan ini, pelanggan DAMRI mendapat penawaran menarik seperti tarif kompetitif, waktu pengiriman cepat, yakni 1 hari kerja, hingga packing/pengemasan barang yang aman dan rapi.
Pelanggan yang hendak mengirim barang dapat mengunjungi langsung Pool DAMRI di Kemayoran maupun Kantor Cabang DAMRI Logistik di Pupar, Jakarta Timur.
"DAMRI Logistik siap melayani pelanggan mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Biaya kirim yang dikenakan mulai dari Rp2.500 per kilogram barang," jelasnya.
Lebih lanjut Sidik menuturkan, melalui DAMRI Logistik, pelanggan dapat melakukan pengiriman beragam komoditi seperti dokumen, sepeda, sepeda motor, barang elektronik, serta komoditi umum lainnya.
Dia berharap ke depannya DAMRI Logistik terus berinovasi serta mengembangkan layanan dengan memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pelanggan. Salah satunya dengan layanan penjemputan ke rumah.
Dia menjamin distribusi logistik dapat menurunkan biaya, menekan angka disparitas harga barang. Masyarakat juga dapat melakukan pengiriman barang tanpa harus melakukan mobilitas ke alamat tujuan.
"DAMRI berharap layanan ini dapat menjadi solusi di tengah masa pandemi Covid-19 khususnya bahan makanan pokok untuk memastikan pemenuhan pasokan pangan di berbagai wilayah Indonesia, khususnya Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra," ujar Sidik.