Bisnis.com, JAKARTA - Peluncuran vaksin di Thailand tertinggal dari target karena kekurangan dosis dan upaya memprioritaskan pekerja untuk melindungi ekonomi.
Administrasi Metropolitan Bangkok dan belasan rumah sakit di seluruh wilayah Thailand telah menunda beberapa vaksinasi yang dijadwalkan untuk minggu ini, dengan alasan persediaan vaksin yang terbatas. Penundaan itu terjadi setelah negara itu hanya mampu memenuhi 62 persen dari target inokulasinya dalam enam hari pertama peluncuran.
Kementerian Kesehatan Thailand mengaitkan kekurangan itu dengan permintaan vaksin yang luar biasa dan mengatakan telah mengalokasikan suntikan berdasarkan risiko infeksi sambil memprioritaskan warga lanjut usia, individu dengan kondisi mendasar, dan pekerja di Bangkok.
Pihak berwenang dari Taiwan hingga Filipina juga menghadapi kekurangan vaksin dengan laporan kendala pasokan di mitra manufaktur lokal AstraZeneca Plc di Thailand bahkan ketika wabah masih merajalela di wilayah tersebut. Lambatnya vaksinasi Thailand dapat menggagalkan rencananya untuk membuka kembali tujuan wisata paling populer pada kuartal keempat karena negara Asia Tenggara itu tetap berada dalam cengkeraman gelombang infeksi terburuk sejak pandemi dimulai.
"Ada permintaan yang luar biasa untuk vaksinasi sehingga pasokan yang ada semakin berkurang. Namun kami mencoba mengendalikan situasi," kata Sopon Iamsirithawon, Wakil Direktur Jenderal di Departemen Pengendalian Penyakit Thailand seperti dikutip, Senin (14/6/2021).
Thailand menghadapi kekurangan vaksin karena Siam Bioscience Ltd., sebuah perusahaan yang terkait dengan kerajaan Thailand, dilaporkan menunda pengiriman vaksin yang dikontrak oleh yurisdiksi seperti Filipina, Taiwan dan Malaysia dari AstraZeneca.
AstraZeneca dan Siam Bioscience tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pemerintah Thailand mengharapkan tambahan pasokan 1,5 juta dosis dari AstraZeneca akhir pekan ini, yang akan dikirim ke wilayah Bangkok, pusat wabah saat ini, kata Sopon.
Sebelumnya, Thailand memberikan hampir 2 juta suntikan selama enam hari pertama peluncuran massal yang dimulai pada 7 Juni, jauh di bawah target 500.000 dosis per hari. Sejauh ini, Thailand telah menyutikkan 6 juta dosis, cukup untuk menutupi 4,4 persen dari populasinya. Negara ini memiliki target untuk menyuntik 70 persen penduduknya pada akhir tahun ini.