Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riset Kredivo: Transaksi Belanja Daring Tumbuh di Hampir Semua Produk

Meningkatnya transaksi secara daring ini menjadi indikasi naiknya kepercayaan konsumen untuk berbelanja secara digital.
Pandemi Covid/19 berhasil mempercepat transformasi bisnis serta aktivitas jual beli dari tradisional menjadi daring atau online lewat prinsip digitalisasi. / Antara
Pandemi Covid/19 berhasil mempercepat transformasi bisnis serta aktivitas jual beli dari tradisional menjadi daring atau online lewat prinsip digitalisasi. / Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Riset Kredivo dan Katadata Insight Center (KIC) memperlihatkan adanya kenaikan nilai transaksi belanja daring pada 2020 di hampir seluruh kategori produk. Hal ini menjadi indikasi naiknya kepercayaan konsumen untuk berbelanja secara digital.

Berdasarkan analisis data 10 juta sampel transaksi e-commerce dari hampir 1 juta pengguna Kredivo secara nasional, terlihat bahwa kenaikan nilai transaksi tertinggi terjadi pada produk elektronik. Sebaliknya, kenaikan terendah terjadi pada kelompok barang komputer dan aksesorisnya.

Belanja produk elektronik naik sampai 39 persen pada 2020 dari rata-rata Rp200.000 per transaksi menjadi hampir Rp300.000 per transaksi. Kenaikan nilai transaksi juga terlihat pada belanja produk gawai dan aksesorisnya yang tumbuh 16 persen dari rata-rata Rp600.000 per transaksi menjadi hampir Rp800.000 per transaksi.

“Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat makin berani belanja dalam jumlah lebih besar untuk satu tipe produk,” kata Expert Panel Katadata Insight Center (KIC) Mulya Amri dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/6/2021).

Riset juga mengungkap konsumen perempuan cenderung mengeluarkan lebih banyak uang kala berbelanja, terutama untuk produk komputer, gawai, dan elektronik.

Rata-rata uang yang dibelanjakan laki-laki untuk transaksi gawai dan aksesorisnya adalah Rp729.622, sedangkan kelompok perempuan rata-rata merogoh kocek sampai Rp847.603 untuk transaksi kelompok produk ini. Pola belanja yang lebih tinggi tersebut juga terlihat pada belanja produk elektronik.

Riset ini menemukan konsumen senior dengan usia di atas 45 tahun cenderung melakukan transaksi dengan jumlah produk yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok usia lain yang lebih muda.

Sebagai contoh, konsumen dengan rata-rata usia 18 sampai 25 tahun hanya melakukan 9 kali transaksi untuk 13 jenis produk dalam setahun. Sementara pada konsumen di rentang usia di atas 55 tahun, jumlah transaksi mencapai 13 dan jumlah barang yang dibeli mencakup 19 jenis produk.

“Makin senior usianya, kita lihat makin sering jumlah transaksi dan makin banyak pula jenis produk yang dibeli. Ini adalah ada kesempatan besar, ada target pasar yang besar. Walaupun dari segi jumlah pengguna yang usianya di atas 45 tahun lebih sedikit proporsinya, tetapi saat mereka sudah menguasai teknologinya, mereka lebih nyaman, mereka bisa membeli lebih sering dan membeli lebih banyak produk dari pada anak muda,” kata Amri.

Konsumen dengan usia di atas usia 45 tahun sendiri hanya mencakup 4 persen dari total 1 juta konsumen yang menjadi sampel riset ini. Konsumen berusia 26 sampai 35 tahun mendominasi dengan proporsi 37 persen yang disusul dengan konsumen di rentang usia 18 sampai 25 tahun sebesar 33 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper