Bisnis.com, JAKARTA — PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) berhasil melego 460 rumah tapak Cendana Parc yang habis terjual hanya dalam waktu 5 jam dengan rerata harga sekitar Rp900 juta per unit, bahkan mengalami oversubscribed hingga dua kali lipat.
Rumah tapak dua lantai dengan pilihan dua dan tiga kamar tidur yang berlokasi di kawasan utama kota Lippo Village ini ditawarkan mulai harga Rp650 jutaan.
CEO LPKR John Riady menyampaikan bahwa pemilihan unit Cendana Parc memperoleh sambutan luar biasa dari masyarakat dalam acara yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 Juni 2021 di Maxx Box Lippo Village.
Acara berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan diawasi oleh Satgas Covid-19 Pemkab Tangerang.
"Kami berterima kasih kepada para pembeli Cendana Parc. Kami memberikan desain terbaik Cendana Parc sebagai rumah sehat dua lantai dengan harga yang sangat terjangkau,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (7/6/2021).
Menurutnya, kolaborasi dua desainer terkemuka yakni, Alex Bayu dan Karl Princic, berhasil memadukan keharmonisan alam dan gaya hidup urbankaum milenial yang merupakan end user Cendana Parc.
“Berlokasi di tengah kota Lippo Village dengan semua fasilitas kota yang sudah matang, Cendana Parc bukan hanya rumah tempat tinggal, melainkan sekaligus investasi masa depan."
John menjelaskan bahwa perseroan segera mempersiapkan produk unggulan Cendana Series berikutnya yaitu Cendana Parc fase kedua karena permintaan yang cukup tinggi terhadap Cendana Parc fase pertama.
Perseroan, katanya, akan memberi prioritas kepada konsumen kami yang saat ini belum kebagian unit.
"Kami sangat bersyukur atas keberhasilan penjualan Cendana Parc yang sold out. Kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf bagi konsumen kami yang sudah berminat, tetapi belum kebagian unit.
Sebelumnya, Director Strategic Consulting Cushman & Wakefield Indonesia Arief Rahardjo menilai investasi sektor properti residensial terutama rumah tapak di Indonesia masih menarik.
“Karena market perumahan di sini end user dengan segmen menengah yang terbanyak. Dan permintaan terus ada. Investasi residential menarik di Indonesia," ujarnya kepada Bisnis, Senin (31/5/2021).
Adapun, Jones Lang LaSalle (JLL) memproyeksikan adanya kenaikan harga hunian terutama rumah tapak.
Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim mengatakan bahwa sektor perumahan tapak merupakan salah satu sektor memiliki performa yang cukup baik di tengah pandemi sehingga masih dimungkinkan terjadi kenaikan harga hunian.
"Masih dimungkinkan adanya kenaikan harga hunian mengingat cukup tingginya permintaan dari pembeli yang sebagian besar merupakan end-user," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (29/4/2021).
