Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agen Penyelenggara Haji Minta Jokowi Segera Lobi Arab Saudi

Sampai dengan saat ini, Arab Saudi belum menetapkan negara-negara mana yang akan mendapatkan izin menunaikan ibadah haji.
Pelaksanaan salat di Masjidil Haram, Makkah./Reuters-Suhaib Salem
Pelaksanaan salat di Masjidil Haram, Makkah./Reuters-Suhaib Salem

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Ali Basuki Rochmad berharap pemerintah bisa meningkatkan intensitas lobi dengan Kerajaan Arab Saudi untuk membuka pintu bagi jemaah haji Indonesia.

Menurut Ali, lobi yang dilakukan di level kementerian tidak akan terlalu efektif aehingga dibutuhkan peran yang lebih kuat dari kepala negara untuk turun langsung dan berunding dengan pihak Kerajaan Arab Saudi.

Pelaku usaha agen perjalanan haji dan umroh berharap lobi yang dilakukan antara pemerintah dan Kerajaan Arab Saudi bisa ditingkatkan ke level pemimpin negara," ujarnya, Selasa (1/6/2021).

Sampai dengan saat ini, Arab Saudi belum menetapkan negara-negara mana yang akan mendapatkan izin menunaikan ibadah haji. Selain itu, belum ditetapkan pula jumlah jemaah yang diperbolehkan nanti dalam menjalani ibadah suci umat Islam tersebut.

Saat ini, jumlah perusahaan yang bergerak di sektor tersebut berjumlah 1.385 perusahaan dan sekirar 350 di antaranya memiliki izin khusus untuk menyelenggarakan perjalanan ibadah haji. Seluruh perusahaan yang bergerak di sektor tersebut, lanjut Ali, juga terdampak secara finansial karena pandemi Covid-19.

Sebagai informasi, agen perjalanan haji dan umroh di Tanah Air sudah sekitar 2 tahun belum mendapatkan izin dari Kerajaan Arab Saudi.

Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor tersebut tentunya memiliki perhitungan jika lobi-lobi pemerintah Indonesia dengan Raja Salman saat ini gagal dan tidak membuahkan hasil. 

Namun, sampai dengan saat ini pelaku usaha masih di dalam posisi menunggu kepastian terkait dengan izin bagi WNI untuk menyelenggarakan haji. Salah satu hal yang ditunggu adalah pendekatan yang dilakukan kepada produsen vaksin Johnson & Johnson.

Vaksin produksi Amerika Serikat tersebut dinyatakan sebagai salah satu jenis vaksin yang mendapatkan izin oleh pemerintah Arab Saudi untuk penyelenggaraan haji tahun ini. Selain Johnson & Johnson, Arab Saudi memberikan izin kepada Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca.

Situasi ini juga berpotensi memaksa perusahaan di sektor tersebut untuk gulung tikar setelah 2 tahun dihajar pandemi. Terutama, setelah jumlah perusahaan yang terdampak menyeluruh sehingga dapat dipetakan mengenai situasi terkini pelaku usaha di sektor tersebut.

Pemetaan tersebut setidaknya memberikan informasi mengenai daya tahan terkini dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor tersebut. Pemerintah sendiri sedang berupaya mendatangkan Johnson & Johnson khusus untuk jemaah haji Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper