Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I/2021 surplus sebesar US$4,1 miliar. Surplus berasal dari transaksi modal dan finansial yang surplus melampaui defisit transaksi berjalan.
Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan tren surplus berlanjut. Pada keseluruhan 2021, dia memperkirakan NPI akan surplus pada kisaran US$5 miliar sampai US$7 miliar. Pada 2020, NPI surplus sebesar USS$2,6 miliar.
Lalu, cadangan devisa diestimasi berada di kisaran US$140 miliar sampai US$142 miliar di akhir tahun. Pada kuartal I/2021, cadangan devisa mencapai US$137,1 miliar. Menurutnya, hal tersebut dapat tercapai di tengah transaksi berjalan yang masih dikendalikan.
"Defisit Transaksi Berjalan pada 2021 diperkirakan meluas namun masih bisa dikendalikan, mengikuti permintaan domestik yang semakin baik selama pemulihan ekonomi," jelasnya dalam siaran pers yang dikutip Bisnis, Jumat (21/5/2021).
Andry lalu mengatakan defisit transaksi berjalan masih diperkirakan meningkat -1,88 persen terhadap PDB pada 2021, lebih tinggi dari 2020 sebesar -0,41 persen terhadap PDB.
Meskipun diperkirakan akan terus berlanjut sampai akhir tahun, Andry mengatakan tren surplus diperkirakan mengecil pada semester II/2021. Keberlanjutan surplus didorong oleh kinerja ekspor yang solid dan didukung oleh pemulihan ekonomi dunia serta tingginya harga komoditas.
Baca Juga
Terkait dengan impor, Andry memperkirakan itu akan semakin meningkat seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi. Impor didorong oleh percepatan upaya vaksinasi, dan meningkatnya kegiatan investasi tetap sehingga terdapat dorongan terhadap impor bahan baku dan barang modal.