Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut akan melakukan peresmian pabrik kaca KCC Glass Corporation di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah hari ini, Kamis (20/5/2021).
"Jadi hari ini saya ada dua agenda ground breaking karena setelah ini lanjut ke pabrik kaca," katanya dalam peresmian pabrik Nestlé Bandaraya senilai US$220 juta.
Bahlil mengemukakan untuk investasi Nestlé akan menguntungkan sektor usaha kecil menengah karena perusahaan tersebut telah berkomitmen untuk mengambil bahan baku dari hasil petani lokal. Sementara itu, pabrik kaca asal Korea Selatan akan menjadi pabrik dengan teknologi tinggi.
Artinya, lanjut Bahlil dari kedua investasi asing di atas sudah pasti akan memberi manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar dan industri dalam negeri.
Bahlil menyebut saat ini Jawa Tengah menjadi idaman lima besar wilayah tujuan investasi di Indonesia hal itu karena tanah yang masih murah dan upah yang relatif rendah tetapi menjanjikan kemampuan tenaga kerja dengan etos tinggi.
Sebelumnya, kemarin Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae Sung berkunjung ke kantor Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Rabu (19/5/2021). Sejumlah isu dibahas, salah satunya adalah peningkatan kerja sama antara Korea Selatan dengan Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.
Tae Sung menerangkan, Korea Selatan merupakan salah satu negara penyumbang investor terbesar di Indonesia termasuk ke Jawa Tengah. Selama ini, investasi yang sudah masuk kebanyakan didominasi oleh industri padat karya, seperti garmen dan produk alas kaki.
"Ke depan, kami berharap ada lebih banyak lagi jenis investasi yang masuk ke Jateng. Apalagi saat ini, sudah ada industri dengan teknologi tinggi yakni KCC Glass Corporation yang sudah masuk ke Kawasan Industri Batang," katanya.
Pabrik kaca tersebut lanjutnya akan menjadi pabrik kaca terbesar se-Asia Tenggara. Dengan dibangunnya industri itu di Kawasan Industri Batang, ia menegaskan tidak menutup kemungkinan akan banyak industri lain asal Korea Selatan yang menyusul.
"Banyak perusahaan besar dari Korea Selatan yang memiliki teknologi tinggi dan bisa memperluas investasi di bidang pengembangan teknologi di Indonesia. Ke depan kami akan membantu mempromosikan kepada para investor di Korea Selatan untuk masuk ke Jawa Tengah," jelasnya.
Selain itu, pada akhir April lalu, telah ditandatangani head of agreement (HOA) di bidang investasi pembangunan industri baterai di Indonesia antara pemerintah Korea Selatan dan Indonesia. Berdasarkan kesepakatan tersebut, dia berharap investasi baterai ini bisa segera direalisasikan di kawasan industri Batang ini
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik kerjasama antara Korea Selatan dan Indonesia, khususnya dengan Jawa Tengah. Ganjar menyebut, Korea Selatan merupakan negara dengan investasi terbesar kedua setelah Jepang di Jawa Tengah.
Ganjar membenarkan, bahwa kawasan industri Batang memang disiapkan untuk industri yang teknologi. Sudah banyak investor asing yang tertarik untuk masuk ke Batang karena memang disiapkan insentif yang cukup banyak di tempat itu.
"Ada dari Amerika, Jerman dan banyak negara lain yang tertarik. Tentu saya berterimakasih karena Dubes Korea Selatan membantu mempromosikan ke investor di sana. Ke depan, kami ingin menggali kerja sama yang lebih intensif lagi di antaranya di bidang industri kreatif, pendidikan, kebudayaan, teknologi pertanian dan lainnya," katanya.